Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantah Sandiaga, Menteri ESDM: Belum Ada Pembicaraan Impor Minyak Rusia

Menteri ESDM) Arifin Tasrif membantah pernyataan Menparekraf Sandiaga Uno terkait impor minyak mentah dari Rusia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sambutan saat acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI periode 2022-2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sambutan saat acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI periode 2022-2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan kementeriannya belum membahas rencana spesifik terkait dengan pembelian minyak mentah dari Rusia.

Hal itu disampaikan Arifin untuk menanggapi pemberitaan yang terlanjur ramai sepekan terakhir soal impor minyak mentah asal Rusia tersebut.

“Belum ada pembicaraan,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Rencana itu mengemuka setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berminat untuk membeli minyak mentah dengan harga lebih rendah 30 persen dari harga internasional itu pada acara CEO Mastermind 7 beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (21/8/2022).

Saat itu, Sandi mengatakan, pemerintah tengah berhitung untuk membuka peluang pembayaran impor minyak Rusia itu lewat Rubel.

“Tanya saja ke Pak Sandiaga. Kalau di kita kan apa yang ada di kita itu lah, kalau enggak ada di kita ya tidak ada,” kata Arifin.

Seperti diketahui, harga minyak mentah fluktuatif pada awal pekan ini, di saat investor menimbang prospek lebih banyak pasokan dari Iran karena prospek pertumbuhan ekonomi melemah.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (22/8/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berbalik menguat 0,5 persen atau 0,45 poin ke level US$91,22 per barel pada pukul 17.58 WIB, setelah sempat melemah 1,7 persen ke US$89.

Di sisi lain, harga minyak Brent berjangka terpantau melemah 0,13 persen atau 0,13 poin ke level US$96,59 per barel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper