Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan konflik yang tengah terjadi antara China dan Taiwan tidak akan berpengaruh terhadap investasi yang bakal dilakukan Foxconn di Indonesia.
"Nggak lah, dagang kok. Masa perang semua orang mati kali. Nggak lah," katanya kepada awak media di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Senin (8/8/2022).
Dia menjelaskan Foxconn saat ini sedang dalam tahap Feasibility Study (FS). Begitu FS selesai pada kuartal III/2022, pembangunan industri sudah bisa dilakukan pada kuartal III/2022 akhir atau kuartal IV/2022.
"Insyaallah begitu FS selesai di kuartal III, di kuartal III akhir atau kuartal IV sudah mulai pembangunan industrinya," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Foxconn diperkirakan menggelontorkan dana sekitar US$8 miliar untuk pembangunan pabrik yang kemungkinan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dengan menyerap 10.000 tenaga kerja.
Bahlil sebelumnya juga menyampaikan negosiasi antara pemerintah dengan Foxconn membutuhkan proses yang panjang dan membutuhkan waktu kurang lebih 25 tahun.
Dia menyampaikan, Foxconn akan merealisasikan investasinya pada kuartal III/2022 atau paling lambat pada kuartal IV/2022 setelah melalui proses negosiasi yang alot.
"Mereka [Foxconn] akan masuk di mobil listrik, yang kedua mereka akan masuk ke motor listrik, ketiga baterai, keempat ICT, terakhir mereka juga ingin ikut [investasi] di IKN,” jelas Bahlil.