Bisnis.com, PEKANBARU — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen untuk mempercepat kajian dokumen rencana pengembangan atau plan of development (PoD) dari proyek chemical enhanced oil recovery (CEOR) tahap pertama di Lapangan Minas Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pengembangan CEOR di Minas merupakan salah satu upaya optimalisasi produksi WK Rokan yang masih memiliki potensi besar.
“SKK Migas akan bekerja secara cepat dan cermat dalam melakukan review serta memberikan persetujuan dokumen yang disampaikan PHR. Secara optimis akan kami selesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin,” kata Dwi di Kompleks PHR Rumbai, Pekanbaru, Senin (8/8/2022)/
Dwi mengatakan komitmen PHR ini menjadi salah satu penopang utama long term plan untuk mendukung upaya pencapaian target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030 mendatang.
“Ke depan kami berharap PHR juga mampu menjawab tantangan penerapan CEOR di Indonesia dengan memberikan bukti bahwa anak bangsa mampu melakukan hal tersebut di tanah air,” tuturnya.
Kesinambungan dan keberhasilan penerapan CEOR akan menjadi harapan baru untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diproduksikan (recovery factor) dari lapangan-lapangan tua di WK Rokan khususnya, dan industri perminyakan di Indonesia pada umumnya.
Baca Juga
Selain CEOR, optimalisasi potensi WK Rokan ditempuh melalui rencana kerja yang masif dan agresif, di antaranya optimalisasi base production, pengerjaan ulang sumur (workover), pengeboran sumur baru dan sisipan, teknologi injeksi air dan uap, hingga pengembangan potensi Migas Non Konvensional (MNK). WK Rokan memiliki peran strategis dalam konteks ketahanan energi nasional dan juga kontribusinya terhadap pendapatan negara melalui bagi hasil minyak dan pajak.
Saat ini WK Rokan berkontribusi sekitar seperempat dari total produksi nasional dan sepertiga dari total produksi minyak Pertamina. Dan, seluruh hasil produksi WK Rokan dikirimkan ke kilang-kilang domestik Pertamina untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dan ketahanan energi di tanah air.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) secara resmi mengajukan draft dokumen rencana pengembangan dari proyek CEOR Tahap 1 di Lapangan Minas Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.
Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menyerahkan dokumen tersebut kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kunjungan kerja di Kompleks PHR di Rumbai, Pekanbaru, pada Senin (8/8/2022).
Kunjungan kerja ini juga bertepatan dengan peringatan satu tahun alih Kelola WK Rokan ke PHR serta inagurasi fasilitas Digital & Innovation Center. Penyerahan dokumen juga disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip.
“Pengembangan CEOR merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti, atau KKP, PHR kepada pemerintah untuk peningkatan cadangan dan produksi dalam periode lima tahun pertama sejak alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu,” kata Jaffee.
PHR berencana menjalankan CEOR Tahap 1 melalui injeksi perdana surfaktan di Lapangan Minas sekitar akhir 2025 guna memenuhi tata waktu sesuai KKP.
Rencana pelaksanaan Tahap 1 mencakup 37 sumur termasuk sumur produksi, injector, observasi, dan disposal dengan menerapkan konfigurasi sumur berpola 7 spot inverted irregular. Surfaktan dialirkan ke dalam sumur minyak untuk melepaskan sisa-sisa minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan di reservoir. Surfaktan bekerja menurunkan tegangan antar muka antara minyak bumi dengan air sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak bumi.