Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Pertambangan Tumbuh 4,01 Persen, Buah Konflik Rusia-Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina memacu harga dan permintaan batu bara di pasar global.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha pertambangan pada kuartal II 2022 tumbuh 4,01 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal I yang tumbuhya 3,82 persen. Hal tersebut tak lepas dari permintaan batu bara yang meningkat karena konflik Rusia dan Ukraina.

Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan pertumbuhan tersebut terjadi karena didorong oleh peningkatan tembaga dan emas yang tumbuh 22,37 persen.

“Kemudian pertambangan batu bara tumbuh 4,25 persen. Seiring dengan peningkatan permintaan luar negeri, terutama saat Eropa melarang pembelian batu bara dari Rusia dan Ukraina, karena ada konflik Rusia dan Ukraina,” tuturnya dalam konperensi pers, Jumat (5/8/2022).

Adapun BPS melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 secara q-to-q (quarter-to-quarter) tumbuh 3,72 persen dan tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Margo menyampaikan bahwa mayoritas lapangan usaha pada periode tersebut tumbuh positif, kecuali lapangan usaha administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan.

Lapangan usaha administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan tersebut masing-masingnya terkontraksi sebesar -1,73 persen yoy dan -1,15 persen yoy.

“Administrasi pemerintahan terkontraksi -1,73 persen dikarenakan realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa pada pada kuartal II/2022 yang terkontraksi sebesar 2,39 persen,” katanya.

Sementara itu, lapangan usaha industri untuk non migas juga tumbuh 4,33 persen pada kuartal II meski melambat dibanding kuartal I yang tumbuhnya 5,7 persen.

“Tapi secara total industri juga tumbuhnya 4.01 juga melambat dibanding Q1 yang tumbuhnya 5,07. Jadi untuk industri tetap tumbuh 4.01 tapi melambat,” ujar Margo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper