Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI optimistis mampu meraup pendapatan dari segmen angkutan penumpang hingga Rp5,6 triliun pada semester II/2022.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo tetap percaya diri kendati ada aturan perjalanan yang baru dengan memasukkan vaksin boster sebagai salah satu syarat.
Dalam aturan terbaru tersebut, penumpang yang sudah vaksin dosis ketiga (booster) tidak perlu menunjukkan hasil negatif skrining Covid-19. Sementara bagi yang baru vaksin kedua wajib menunjukkan hasil negatif Rapid Tes Antigen 1x24 jam atau tes RT-PCR 3x24 jam. Sementara bagi yang hanya vaksin pertama wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR 3x24 jam.
"Harapan kami, pendapatan dari segmen penumpang pada semester II/2022 ini setidaknya bisa dua kali lipat dari realisasi semester I/2022. Juni 2022 ini pendapatan sudah Rp2,8 triliun," ujarnya dalam investor gathering, Kamis (14/7/2022).
Dia menjelaskan telah memberikan sosialisasi kepada para penumpang. Selain itu, untuk memudahkan penumpangnya dalam melengkapi syarat perjalanan terbaru tersebut, perseroan telah menambah fasilitas sentra vaksinasi di sejumlah stasiun perseroan.
Senada, Sekretaris Perusahaan KAI Asdo Artrivianto menjelaskan dalam kondisi saat ini, masyarakat sudah semakin sadar dengan kondisi kesehatan. Menurutnya, dengan adanya kebijakan baru tersebut, masyarakat juga akan berlomba untuk melakukan suntik booster.
Baca Juga
"Kami enggak ada kekhawatiran soal jumlah penumpang bakal turun lagi dengan adanya kebijakan baru tersebut. Kecuali kalau ada PSBB lagi," katanya.
Pada 2020, KAI memamg sempat mengalami penurunan kinerja yang diakibatkan oleh dampak pandemi. Kemudian, pada 2021 KAI berhasil melakukan recovery sehingga mampu menurunkan net loss secara signifikan walaupun masih dalam situasi pandemi.
Pada 2021, KAI mampu meningkatkan kinerjanya sehingga membukukan arus kas operasi operasi positif Rp723 miliar.
Pada kuartal I/2022, kinerja KAI baik angkutan penumpang maupun angkutan barang meningkat dibandingkan dengan kuartal I/2021. Volume penumpang pada kuartal I/2022 yaitu 51,7 juta penumpang, naik 33,7 persen dibanding kuartal I/2021 yaitu 38,6 juta penumpang.
Sementara volume angkutan barang pada kuartal I/2022 yaitu 12,5 juta ton, naik 15 persen dibanding kuartal I/2021 yaitu 10,9 juta ton.
Kenaikan volume pada angkutan penumpang dan barang pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan pada kuartal I/2021 berkontribusi pada kenaikan kinerja profitabilitas dan arus kas operasi. Profitabilitas naik 110,7 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan pada kuartal I/2021. Sementara pada periode yang sama arus kas operasi membaik sebesar 73,6 persen.