Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif Reforminer Komaidi Notonegoro menilai positif temuan cadangan minyak dan gas bumi (Migas) baru di Blok Andaman II yang terletak 150 kilometer lepas pantai Aceh yang dikerjakan KKKS Premier Oil.
“Saya kira itu menegaskan kita cekungannya masih banyak dan cadangannya masih besar, tapi diperlukan upaya-upaya mencari itu,” kata Komaidi saat dihubungi, Rabu (13/7/2022).
Selain itu, Komaidi berpendapat, temuan cadangan baru di Blok Andaman II itu belakangan menunjukkan bahwa potensi gas yang dimiliki Indonesia relatif besar. Dengan demikian, gas bakal menjadi energi transisi untuk mempercepat peralihan ke energi bersih di dalam negeri.
“Semakin ke sini, semakin banyak data temuan-temuan baru ini yang gas, bukan minyak. Sehingga ke depan gas akan menjadi energi masa depan maupun bahan baku di domestik,” tuturnya.
Kendati demikian, dia mengingatkan, biaya keekonomian dari proyek hulu Migas di dalam negeri masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara lain.
Dia berharap dengan momentum temuan cadangan baru itu dapat mendorong pemerintah untuk memikirkan ulang sejumlah paket insentif untuk mendorong eksplorasi Migas di dalam negeri.
Baca Juga
“Mereka butuh insentif seperti pembebasan pajak, perizinan dipercepat sehingga dikatakan mereka ada margin. Sebenarnya cadangannya ada tapi kalau mau diproduksi kan butuh biaya tertentu,” kata dia.
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, bagian dari Harbour Energy company, operator blok Andaman II yang terletak 150 kilometer lepas pantai Aceh menemukan cadangan minyak dan gas bumi.
Penemuan tersebut diperoleh setelah Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.
Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).
Premier Oil Andaman Ltd. akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan itu di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengapresiasi sinergi yang dilakukan Premier Oil bersama SKK Migas yang berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Blok Andaman II.
“Komitmen kita bersama untuk mendorong eksplorasi di 2022 yang lebih masif dibandingkan tahun lalu telah membuahkan hasil yang positif. Penemuan ini tidak hanya kabar yang menggembirakan bagi Premier Oil sebagai operator, tetapi juga bagi industri hulu migas secara keseluruhan,” kata Benny melalui siaran pers, Senin (11/7/2022).
Benny mengatakan lembaganya berkomitmen untuk mendorong pengeboran eksplorasi yang lebih masif seiring dengan sentimen harga komoditas yang positif pada tahun ini.
“Terlihat dari program pengeboran sumur eksplorasi di 2022 yang mencapai 42 sumur atau tinggi dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebanyak 28 sumur,” tuturnya.