Bisnis.com, JAKARTA — Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil, operator blok Andaman II yang terletak 150 kilometer lepas pantai Aceh menemukan cadangan minyak dan gas (migas).
Penemuan cadangan migas itu diperoleh setelah Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut. Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD).
Premier Oil Andaman Ltd. akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan itu di lepas pantai cekungan Sumatra Utara.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengapresiasi sinergi yang dilakukan Premier Oil bersama SKK Migas yang berhasil menemukan cadangan migas di Blok Andaman II.
“Komitmen kita bersama untuk mendorong eksplorasi di 2022 yang lebih masif dibandingkan tahun lalu telah membuahkan hasil yang positif. Penemuan ini tidak hanya kabar yang menggembirakan bagi Premier Oil sebagai operator, tetapi juga bagi industri hulu migas secara keseluruhan,” kata Benny melalui siaran pers, Senin (11/7/2022).
Benny mengatakan lembaganya berkomitmen untuk mendorong pengeboran eksplorasi yang lebih masif seiring dengan sentimen harga komoditas yang positif pada tahun ini.
“Terlihat dari program pengeboran sumur eksplorasi di 2022 yang mencapai 42 sumur atau tinggi dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebanyak 28 sumur,” ujarnya.
Nantinya, SKK Migas bakal mendorong Premier Oil untuk melakukan pengeboran di struktur lain di Blok Andaman yang memiliki sejumlah struktur serupa.
“Saya mendapatkan laporan Premier Oil akan fokus pada struktur-struktur di area barat yang memiliki play yang sama dengan yang discovery sekarang ini. Ini adalah kabar yang menggembirakan, dan optimis ke depannya akan ditemukan lagi cadangan migas di blok ini,” tuturnya.
Momentum harga minyak dunia yang tinggi dan diprediksi akan berlangsung dalam waktu yang lama dapat membantu meningkatkan keekonomian dalam pengembangan proyek di hulu migas. Dengan demikian, dia menggarisbawahi, kesempatan itu mesti dipakai Premier Oil untuk segera melakukan plan of development (POD) atas hasil penemuan tersebut.
Penemuan oleh KKKS Premier Oil yang merupakan anak usaha Harbour Energy, salah satu perusahaan migas dunia negara Inggris yang memiliki participating interest sebesar 40 persen sekaligus menjadi operator, BP 30 persen dan Mubadala Petroleum 30 persen menunjukkan potensi hulu migas di Indonesia masih menarik bagi investor asing.
“Seiring dengan akan dimulainya pembahasan work, program & budget (WPnB) tahun 2023, maka SKK Migas akan mendorong Premier Oil untuk kembali melakukan investasi di blok ini, agar dapat ditemukan discovery di masa mendatang," ungkapnya.