Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Terus Naik, Akademisi: Proses Menuju Keseimbangan Baru

Kenaikan berbagai harga pangan dinilai merupakan proses menuju keseimbangan baru di tengah transisi menuju endemi Covid-19.
Ilustrasi bahan pangan di pasar
Ilustrasi bahan pangan di pasar

Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar IPB University Bayu Krisnamurthi melihat kondisi kenaikan harga pangan seperti cabai, bawang merah, dan telur merupakan suatu proses menuju keseimbangan baru.

Harga daging ayam pada Senin (11/7/2022) terpantau mengalami kenaikan yaitu Rp39.800 per kilogram atau naik 6,13 persen dibanding kemarin, Minggu (10/7/2022).

Tidak hanya daging ayam, dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) Nasional pada hari ini, harga telur ayam ras pun mengalami kenaikan yaitu Rp29.500 per kilogram, naik 0,68 persen dibandingkan kemarin.

“Semua sedang berproses menuju keseimbangan baru,” ujarnya, Senin (11/7/2022).

Dia mengatakan saat ini kenaikan pangan sangat dipengaruhi oleh banyak hal, bukan hanya faktor kenaikan bahan baku, tetapi juga kondisi-kondisi bangkitnya Indonesia dari pandemi Covid-19.

“Ekonomi yang mulai bangkit menyebabkan demand naik menuju normal kembali. Juga ada kenaikan beberapa input penting seperti pupuk,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi melihat harga pada telur ayam yang tertahan di kisaran Rp30.000 per kilogram akan menjadi harga baru yang berlaku ke depannya.

“Rentang harga telur ayam yang berkisar Rp28.000 hingga Rp30.000 an per kilogram merupakan harga yang sesuai dengan modal produksi yang harus dikeluarkan para peternak dan margin pedagang,” ungkap Adi, Minggu (26/6/2022).

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Isy Karim menyampaikan setidaknya ada tiga komoditas yang mengalami kenaikan dibanding bulan lalu, yakni tepung terigu, cabai, dan bawang merah.

“Kenaikan harga tepung terigu disinyalir karena adanya kenaikan harga tepung terigu di tingkat distributor,” ujarnya, Senin (11/7/2022).

Sementara untuk cabai terjadi keterbatasan stok akibat curah hujan tinggi dan serangan hama penyakit patek di sentra produksi, seperti Tuban, Blitar, dan Kediri.

“Harga diprediksi akan berangsur turun seiring dengan panen di sentra produksi cabai Jawa Timur khususnya Kediri Raya yang akan memasuki masa panen raya pada akhir Juli,” katanya.

Bila melihat kondisi inflasi pada Juni 2022, komoditas bapok penyumbang inflasi dominan antara lain cabai merah sebesar 0,24 persen, cabai rawit 0,10 persen, bawang merah 0,08 persen, dan telur ayam ras 0,04 persen.

Sementara itu, komoditas bapok yang menyumbang deflasi yaitu daging ayam ras -0,03 persen, minyak goreng -0,02 persen, dan daging sapi -0,01 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper