Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keras! APBI Tolak Wacana Pengenaan Cukai Produk Ban. Industri Karet Rakyat Bakal Kena Imbas

Implementasi dari rencana pengenaan cukai terhadap produk ban karet bakal berdampak negatif terhadap industri karet rakyat di dalam negeri. Apalagi, kualitas karet di Tanah Air jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara kompetitor seperti Thailand dan Vietnam.
Ilustrasi produk ban/Istimewa
Ilustrasi produk ban/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Azis Pane tidak setuju dengan wacana pemerintah terkait dengan penerapan bea dan cukai terhadap komoditas ban karet.

Menurut Aziz, implementasi dari rencana tersebut bakal berdampak negatif terhadap industri karet rakyat di dalam negeri. Apalagi, sambungnya, kualitas karet di Tanah Air jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara kompetitor seperti Thailand dan Vietnam.

"Jadi, kalau mau dikenakan cukai, salah!" ujar Aziz kepada Bisnis ketika dihubungi Selasa (14/6/2022).

Dia menjelaskan, bahan baku karet dengan spesifikasi SIR 20 hanya terdapat di Indonesia. Untuk mencapai kualitas yang sama, karet di Thailand dan Vietnam harus terlebih dahulu dicampur dengan zat kimia.

Selain itu, sambungnya, alih-alih mewacanakan cukai ban, pemerintah diminta untuk fokus mengatasi permasalahan impor ilegal komoditas yang dikatakan masih marak.

Kendatipun tidak menjelaskan secara spesifik terkait dengan hal itu, Aziz menyebut nilai total impor ban di Indonesia mencapai US$2 miliar pada 2021. Naik 15 - 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dia memerinci Indonesia mengimpor ban dari sejumlah negara. Dari jalur legal ada Jepang, Prancis, Korea Selatan, dan Jerman. Sementara jalur ilegal dari China dan India.

Selain itu, masuknya ban secara ilegal juga menyulitkan pendataan impor komoditas tersebut di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper