Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan RI 5,1 Persen, Ini Kata KSP

Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono menilai prediksi proyeksi pertumbuhan RI 5,1 persen tersebut merupakan bentuk apresiasi Bank Dunia.
Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan RI 5,1 Persen, Ini Kata KSP. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan RI 5,1 Persen, Ini Kata KSP. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) dalam laporannya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di tingkat 5,1 persen untuk 2022, atau turun 0,1 poin persentase (pp) dari proyeksi sebelumnya yakni 5,2 persen.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono menilai prediksi tersebut merupakan bentuk apresiasi Bank Dunia atas kemampuan Indonesia dalam mengelola perekonomian selama pandemi Covid-19.

"Sejak awal pemerintah menyadari bahwa pemulihan ekonomi sangat tergantung pada pengendalian Covid-19," kata Edy siaran pers, Senin (13/6/2022).

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi dengan membuat situasi pandemi menjadi kondusif dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonominya.

Adapun, dia mengatakan upaya yang dilakukan seperti terus mendorong vaksinasi dan tetap mengarahkan APBN sebagai instrumen penting untuk melindungi daya beli masyarakat khususnya kelompok rentan.

Mengenai penghentian alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk penanganan Covid-19 dalam Rancangan APBN 2023, menurut Edy, ini akan menjadi tantangan agar semakin efektif dalam mengelola penerimaan dan belanja negara.

"Terlebih, risiko perekonomian global telah bergeser dari krisis pandemi ke potensi energi, pangan, dan keuangan," pungkasnya.

Untuk itu, pemerintah akan terus menjaga agar kinerja ekonomi domestik terus menguat di tengah berbagai tantangan global. Dia juga memastikan pemerintah tetap mengalokasikan anggaran perlindungan sosial meski tak lagi ditempatkan dalam anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Pemerintah juga terus berupaya agar berbagai bantuan sosial dan subsidi menjadi lebih tepat sasaran," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper