Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bisa Setor Rp420 Triliun ke Kas Negara

PT Pertamina (Persero) membidik mampu menyetor Rp420 triliun ke kas negara akibat kenaikan harga minyak mentah tahun ini.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati./Istimewa
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memproyeksikan setoran ke kas negara dapat mencapai Rp420 triliun akibat momentum reli kenaikan harga minyak mentah pada 2022. Proyeksi itu naik 58,49 persen dari torehan 2021 di posisi sekitar Rp265 triliun.

Nicke mengatakan proyeksi itu ditopang oleh kinerja bisnis hulu Migas perseroan yang ikut berdampak positif dari momentum kenaikan harga minyak mentah dunia. Malahan, Nicke menuturkan perseroan belakangan makin mengintensifkan kegiatan eksplorasi blok minyak dan gas (migas) baru sembari mengoptimalkan sumur eksisting di sejumlah wilayah kerja dalam dan luar negeri.

Windfall itu di profit yang di hulu selain masuk ke kas negara Rp265 triliun pada 2021 masuk sebagai setoran dari Pertamina even untuk tahun ini kita hitung proyeksi setoran ke kas negara Rp420 triliun,” kata Nicke saat Gathering Pemimpin Redaksi Media, Jakarta, Rabu (9/6/2022) malam.

Sementara itu, Nicke mengatakan perseroan bakal tetap menjaga rata-rata laba bersih atau net profit pada tahun ini di angka US$1,2 miliar atau setara dengan Rp17,45 triliun pada tahun ini.

Adapun Pertamina membukukan laba bersih atau net profit mencapai US$2,05 miliar atau setara dengan Rp29,69 triliun pada tahun anggaran 2021. Torehan laba bersih perusahaan pelat merah itu naik sebesar 95 persen dari capaian pada 2020 di posisi US$1,05 miliar atau setara dengan Rp15,2 triliun.

Di sisi lain, Nicke menambahkan perseroan tengah menggenjot kapasitas produksi migas seiring dengan pendapatan windfall selisih harga minyak mentah dunia tersebut. Malahan, Pertamina menargetkan pengeboran sumur baru sebanyak 500 unit pada tahun ini. Pertamina berkontribusi 60 persen terhadap raihan lifting migas nasional yang dipatok pada APBN 2022 sebesar 703.000 barel minyak per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.

“Selain itu kita juga melakukan akuisisi di luar negeri dan meningkatkan kontribusi produksi 13 negara yang hari ini memberikan 20 sampai 25 persen produksi,” kata dia.

Pertamina juga berhasil mengidentifikasi lima cekungan cadangan gas besar di wilayah timur Indonesia selama dua tahun terakhir. Identifikasi itu berasal dari proses pengkajian terhadap 35 cekungan sepanjang 30 ribu kilometer di hamparan laut lepas. Dengan demikian, survei cadangan gas itu menjadi yang terpanjang untuk kawasan Asia Pasifik selama 10 tahun terakhir.

“Jadi Indonesia punya peran penting dalam transisi energi ini karena cadangan gas yang besar,” tuturnya.

Adapun Pertamina sampai dengan April 2022 sudah menyumbang Rp93,3 triliun dari sektor pajak, dividen, PNBP dan signature bonus pada kas negara. Sementara pembayaran minyak mentah dan kondensat bagian negara atau MMKBN hingga April 2022 tercatat sebesar Rp49,7 triliun. Adapun proyeksi pembayaran MMKBN itu dipatok sebesar Rp185,7 triliun hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper