Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Mei 2022 Melambat, Begini Respons Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) memberi respons soal inflasi Mei 2022 yang melambat. Ini penjelasannya.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat inflasi pada Mei 2022 tercatat sebesar 0,40 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), atau melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,95 persen mtm.

Secara tahunan, inflasi pada Mei 2022 tercatat sebesar 3,55 persen (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,47 persen yoy.

Kepala Departemen Komunikasig Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan BI tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

"[Koordinasi ini] guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen pada 2022,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (2/6/2022).

Adapun, inflasi inti pada Mei 2022 tercatat sebesar 0,23 persen mtm, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi April 2022 yang sebesar 0,36 persen mtm.

Erwin mengatakan perkembangan inflasi inti terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global.

Secara tahunan, inflasi inti pada periode tersebut tercatat sebesar 2,58 persen yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi periode bulan sebelumnya yang sebesar 2,60 persen yoy.

“Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, didukung stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi,” ucap Erwin.

Selain itu, kelompok volatile food pada Mei 2022 mengalami inflasi 0,94 persen mtm, menurun dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,30 persen mtm.

Penurunan tekanan inflasi pada komponen tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi minyak goreng seiring dengan implementasi kebijakan larangan sementara ekspor pada komoditas crude palm oil (CPO) dan produk turunannya.

Lebih lanjut, kelompok administered prices pada Mei 2022 mencatat inflasi 0,48 persen mtm, menurun dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,83 persen mtm.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh deflasi tarif angkutan antarkota seiring normalisasi setelah periode Ramadan dan Idulfitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper