Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Harga Bahan Baku, Industri Minuman Sulit Naikkan Harga

Pengusaha di industri minuman ringan kesulitan untuk menaikkan harga karena daya beli yang belum sepenuhnya pulih.
Industri minuman ringan memang sejalan dengan kegiatan horeka. /Asrim
Industri minuman ringan memang sejalan dengan kegiatan horeka. /Asrim

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tekanan harga bahan baku, industri minuman ringan kesulitan untuk menaikkan harga karena daya beli yang belum sepenuhnya pulih.

Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan daya beli yang baru mulai akan pulih menjadi pertimbangan industriawan untuk mengurungkan langkah penaikan harga.

"Ekonomi baru mulai kembali sehingga daya beli mereka belum rebound. Kenaikan harga menurut kami itu opsi paling terakhir yang akan kami lakukan kalau tidak ada cara lain," katanya kepada Bisnis, Selasa (12/4/2022).

Sejauh ini, pelaku usaha melakukan sejumlah upaya efisiensi dalam hal penggunaan bahan baku, biaya logistik, maupun operasional. Namun demikian, efisiensi tenaga kerja diupayakan untuk tidak dilakukan.

Berdasarkan pengalaman selama pandemi, perusahaan yang merumahkan karyawannya, mengalami kesulitan rekrutmen ketika ekonomi mulai membaik saat ini.

Sedangkan mengenai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen mulai bulan ini, pengusaha umumnya masih dapat menyeimbangkan antara PPN masukan dan keluaran.

"Kalau PPN untungnya ada masukan dan keluaran, bisa dikompensasi. Kalau [kenaikan] harga-harga komoditas, itu kesulitan bagi kami. Di satu sisi kami tertekan, kami juga tidak bisa menaikkan harga," ujarnya.

Triyono memproyeksikan industri minuman ringan dapat tumbuh antara lima persen hingga 10 persen pada tahun ini. Jika tercapai angka pertumbuhan tersebut, maka kinerja industri akan menyamai capaian sebelum pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper