Bisnis.com, JAKARTA - Jelang arus mudik Idulfitri tahun ini, sejumlah isu atau permasalahan diantisipasi oleh pemerintah di antaranya ketersediaan stok BBM yang saat ini mengalami kenaikan harga.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada rapat bersama Komisi V DPR RI, Rabu (6/4/2022). Terkait dengan ketersediaan stok BBM, dia mengatakan hal tersebut sudah dikomunikasikan dengan sejumlah menteri lain yang terkait.
"Beberapa isu strategis yang akan terjadi adalah [salah satunya] antisipasi stok BBM. Tadi Pak Presiden sudah memberikan catatan kepada Menteri BUMN dan Menteri ESDM tentang BBM," terangnya, dikutip dari siaran YouTube DPR RI, Rabu (6/4/2022).
Sebelumnya, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno meminta agar pemerintah menjadikan kelangkaan BBM, misalnya solar bersubsidi atau biosolar, sebagai salah satu aspek yang diperhatikan dalam mempersiapkan arus mudik 2022.
"Kelangkaan BBM penting [diperhatikan] dalam perencanaan [mudik]. Kalau BBM masih seperti ini, akan mengganggu mobilitas pada saat mudik. Semoga pada saat mudik nanti kelangkaan BBM solar menjadi perhatian penuh sehingga tidak seperti sekarang," kata Djoko pada webinar, Kamis (31/3/2022).
Adapun, saat ini solar bersubsidi atau biosolar mengalami kelangkaan di beberapa daerah misalnya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa yang menyebabkan antrean panjang.
Baca Juga
Senada, pengamat penerbangan Alvin Lie juga meminta kenaikan harga BBM untuk diperhatikan oleh pemangku kebijakan dalam mempersiapkan arus mudik. Kenaikan harga minyak dunia, yang turut berimbas kepada kenaikan BBM Pertamax dan avtur untuk pesawat, diprakirakan bisa berdampak pada angkutan mudik tahun ini.
"Paling terdampak adalah terutama pesawat baling-baling. Karena cost per seat per mile-nya ini lebih tinggi dari pada pesawat jet, terutama di kawasan Indonesia Timur," kata Alvin pada kesempatan yang sama.
Alvin menjelaskan bahwa ketika harga avtur naik signifikan, maskapai penerbangan akan menghadapi dilema. Apabila mereka tidak menaikkan harga tiket, pilihannya bisa antara rugi atau tidak melaksanakan layanan penerbangan.
Di sisi lain, maskapai juga bisa jadi menjual tiket pesawat dengan harga yang melampaui tarif batas atas. Alvin berharap agar Kemenhub cepat menanggapi situasi tersebut.
"Apakah ada kebijakan-kebijakan yang sifatnya temporer? Apakah ada subsidi atau memberikan fuel surcharge supaya pelayanan tetap berjalan dan tidak melanggar aturan? Tapi ini butuh penanganan yang cepat agar ada kepastian bagi penyelenggara angkutan atau pengguna jasa," katanya.
Selanjutnya, isu yang diprediksi bisa terjadi yakni kenaikan harga tiket angkutan lebaran, potensi lonjakan penumpang yang tinggi pada simpul trasnportasi, potensi lonjakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) di lokasi wisata, kesiapan sarana dan prasarana di rest area, tingginya demand mudik dengan motor, serta kesiapan personil posko layanan.
Di samping itu, isu mobilitas internasional yang diantisipasi oleh pemerintah yakni potensi meningkatnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan mudik ke Indonesia, serta kepulangan jamaah umrah.
Adapun, Budi memprediksi bahwa puncak arus mudik akan jatuh pada 29-30 April 2022. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada 8 Mei 2022.
Lalu, sebanyak 79,4 juta orang diprediksi akan mudik, sebagian besar berasal dari Jawa Timur (13,6 juta); Jabodetabek (13 juta); dan Jawa Tengah (11, 2 juta).
"Asal perjalanan paling banyak dari Jawa Timur dan Jabodetabek, lalu tujuan paling banyak menuju Jawa Tengah," terangnya.