Bisnis.com, JAKARTA -- AirAsia Aviation Group Limited (AAAGL) melaporkan telah menjawab dan menyelesaikan mayoritas pertanyaan dan permintaan pengembalian dana atau refund yang diajukan oleh penumpang terdampak Covid-19 selama selama dua tahun terakhir.
CEO AirAsia Aviation Group Limited Bo Lingam menjelaskan selama pandemi Covid-19, pihaknya menerima peningkatan permintaan kompensasi pengembalian tiket yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menghitung rata-rata ada sekitar 200.000 permintaan refund setiap hari pada saat periode puncaknya.
Dia menjelaskan sejauh ini telah menerima permintaan refund dari sebanyak 5 juta penumpang sejak pandemi dimulai dan telah menyelesaikan sebagian besar permintaan kompensasi dari penerbangan yang dibatalkan dengan memberikan akun kredit, pengembalian dana, atau pengubahan penerbangan.
“Dari semua maskapai penerbangan di AAAGL, hingga saat ini kami telah mengembalikan dana dalam bentuk tunai atau voucher akun kredit terhadap lebih dari tiga juta pemesanan. Secara total kami menerima permintaan pengembalian dana sebesar USS1,80 miliar sejak 2020,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (30/3/2022).
Jika dirupiahkan nilai permintaan pengembalian dana tersebut mencapai sekitar Rp25 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.354 per dollar AS).
Dia juga memerinci dari total permintaan pengembalian dana yang diajukan, lebih dari 99 persen telah diselesaikan. Saat ini hanya US$14,66 juta atau 0,8 persen yang masih dalam proses. Terkait dana senilai sekitar Rp210 miliar (dengan kurs Rp14.354 per dollar AS) yang belum dikembalikan tersebut, pihaknya erkomitmen untuk menyelesaikannya dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga
“Seiring dengan pengaktifan kembali penerbangan kami di berbagai negara, kini kami dapat mempercepat proses permintaan yang belum terselesaikan. Kami selalu mengupayakan yang terbaik agar pelanggan kami mengetahui status pengembalian dana mereka melalui email, dan sebaliknya pelanggan juga dapat memeriksa statusnya kapan saja melalui AVA, layanan Allstar virtual yang tersedia dalam berbagai bahasa,” terangnya.
Tak hanya itu, sebagian besar juga memilih kompensasi berupa voucher akun kredit, yang dapat diproses lebih cepat dan berlaku hingga dua tahun untuk pemesanan sejak tanggal penerbitan.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada jutaan tamu yang telah bersedia mengubah pengajuan pengembalian dana mereka menjadi voucher akun kredit, yang secara tidak langsung juga membantu mendukung pemulihan kami,” tekannya.
Dia juga menyikapi secara positif bahwa 88 persen dari voucher akun kredit yang diterima oleh penumpang telah digunakan, yang juga menandakan semakin membaiknya minat dan kepercayaan masyarakat untuk terbang.
Selanjutnya, perusahaan berkomitmen untuk menyediakan layanan perjalanan udara terbaik yang mudah diakses, terjangkau, dan inklusif di kawasan Asia Tenggara.