Bisnis.com, JAKARTA - Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Dwi Anggi Novianti memperkirakan aktivitas ekonomi akan jauh lebih baik selama transisi dari pandemi ke endemi.
"Logically, seiring dengan terus bertransisi ke endemi, ya pasti itu akan membuat aktivitas ekonominya menjadi lebih tinggi lagi," kata Anggi dalam Nyibir Fiskal, dikutip Selasa (22/3/2022).
Sebagai informasi, Indonesia saat ini tengah dalam proses transisi dari pandemi ke endemi. Proses transisi itu bisa dilihat dengan dilonggarkannya beberapa kebijakan oleh pemerintah.
Misalnya, dihapuskannya tes PCR dan Antigen bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang telah di vaksin dua dosis atau booster. Menurut Anggi, dengan dihapusnya tes PCR dan Antigen saat bepergian, sudah pasti akan meningkatkan mobilitas, yang tentunya menjadi salah satu faktor pendorong ekonomi.
Selain dihapuskannya tes Antigen dan PCR, keputusan pemerintah untuk mengurangi batasan bagi wisman juga menurutnya mampu meningkatkan ekspor pariwisata. Dengan meningkatnya ekspor otomatis akan ada Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat.
"Jadi memang pasti akan ada dampak positifnya terhadap besaran-besaran ekonomi. Kalau ekonomi itu bangkit, meningkat, artinya itu ada kesempatan kerja yang meningkat, ada income yang bisa terdorong, ada banyak manfaat baiknya," ungkapnya.
Baca Juga
Kendati memberikan dampak yang positif, Anggi juga mengingatkan untuk tidak lupa bagaimana pahitnya saat awal-awal pandemi lantaran hal-hal seperti ini bisa terjadi lagi kepada manusia.
"Ini sangat butuh kesadaran bahwa ini akan ada peluang positif, bagus, dari transisi menuju endemi. Tetapi once kita tidak bertanggung jawab, jangankan manfaat positif dari ekonomi yang ada kita bisa mundur dan itu sangat kita semua enggak mau," ujarnya.