Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor RI ke China Anjlok Sebesar Rp22,75 Triliun pada Januari 2022

Penurunan terbesar ke China terjadi untuk komoditas bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan nabati.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor nonmigas Indonesia ke China mengalami penurunan sebesar US$1,58 miliar pada Januari 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, berdasarkan negara tujuan, penurunan ekspor nonmigas ke China merupakan yang terbesar dibandingkan negara lainnya.

“Penurunan terbesar ke China terjadi untuk komoditas bahan bakar mineral [HS 27] serta lemak dan minyak hewan nabati [HS 15],” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/2/2022).

BPS mencatat, salah satu komoditas bahan bakar mineral yang mengalami penurunan yang cukup signifikan adalah batu bara.

Secara total, nilai ekspor batu bara pada Januari 2022 tercatat sebesar US$1,07 miliar.

Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 61,14 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Ekspor batubara secara volume pun turun sebesar 59,12 persen mtm.

Setianto mengatakan, penurunan ekspor batu bara pada Januari 2022 tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang melarang ekspor batubara, tetapi juga dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas tersebut.

Komoditas batu bara pada Januari 2022 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,81 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, meski mengalami penurunan, pangsa ekspor masih didominasi oleh China yang mencapai 19,25 persen dari total ekspor Indonesia pada Januari 2022.

Namun demikian, perdagangan Indonesia masih mengalami defisit dengan China sebesar US$2,23 miliar, di mana ekspor ke China mencapai US$3,51 miliar, sementara impor mencapai US$5,84 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper