Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi 2021 tercatat sebesar 3,69 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian tersebut di antaranya didorong oleh capaian PDB akhir tahun yang melesat 5,02 persen (yoy) di kuartal IV/2021, lebih tinggi dari kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (yoy).
Adapun, capaian pertumbuhan ekonomi 2021 masih sejalan dengan target dari Bank Indonesia (BI) yaitu di kisaran 3,2-4,0 persen (yoy). Capaian tersebut juga sudah lebih tinggi dari 2020 yang masih terkontraksi 2,07 persen (yoy).
Ke depannya, BI memperkirakan ekonomi dalam negeri bisa tumbuh lebih tinggi pada 2022. Hal tersebut didukung oleh sejumlah faktor seperti akselerasi vaksinasi serta pembukaan ekonomi yang semakin meluas.
"[Serta] berlanjutnya stimulus kebijakan Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait lainnya," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran resmi, Senin (7/2/2022).
Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen PDB kuartal IV/2021 tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55 persen (yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya sebesar 1,02 persen (yoy), seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Kemudian, Investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 4,49 persen (yoy), terutama ditopang oleh investasi nonbangunan.
Kinerja konsumsi Pemerintah tercatat sebesar 5,25 persen (yoy), didorong akselerasi belanja untuk program pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut, termasuk penanganan Covid-19.
Sementara itu, kinerja ekspor tercatat tetap tinggi sebesar 29,83 persen (yoy), didukung oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat. Adapun impor triwulan IV/2021 tercatat tumbuh tinggi sebesar 29,60 persen (yoy).
Dari sisi lapangan usaha, hampir seluruh sektor pada tiga bulan terakhor 2021 mencatat pertumbuhan positif. Kinerja sekotr lapangan usaha terutama bersumber dari peningkatan pertumbuhan pada beberapa sektor utama, seperti industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi.
Kinerja beberapa sektor yang terkait dengan mobilitas yakni oenyediaan akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan juga menunjukkan perbaikan.
Secara spasial, perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 terjadi di hampir seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua, diikuti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.