Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Buka Peluang Kerja Sama untuk Garap Sumur Migas Tak Aktif

PT Pertamina (Persero) membuka peluang kerja sama untuk menggarap sumur-sumur minyak dan gas bumi yang saat ini tak aktif.
Ilustrasi. Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR)  mengecek pompa angguk atau pumping unit di Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021)./ANTARA FOTO-Nova Wahyudi
Ilustrasi. Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengecek pompa angguk atau pumping unit di Central Gathering Station (CGS) 10 Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021)./ANTARA FOTO-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) membuka peluang kerja sama untuk menggarap sumur-sumur minyak dan gas bumi yang saat ini tak aktif.

Sekretaris Perusahaan Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita mengatakan bahwa pihaknya tengah dalam proses alignment persetujuan program kerja dan untuk reaktivasi sumur existing.

“Terdapat peluang kemitraan operasi guna meningkatkan produksi migas melalui kegiatan eksplorasi dan development melalui skema KSO [kerja sama operasi] untuk rejuvenasi struktur, early production facilities untuk struktur yang tidak memiliki fasilitas, dan implementasi performance based contract yang disepakati,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, Pertamina diharapkan untuk bisa mengerjasamakan lapangan-lapangan migas yang dinilai tidak kompetitif atau tidak dikembangkan kepada pihak-pihak yang bisa menggarapnya lebih serius.

Dia menuturkan bahwa pemerintah telah memberikan kemudahan agar Pertamina dapat mengalihkan pengelolaan lapangan-lapangan untuk dikerjasamakan dengan perusahaan lain melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 23/2021.

Selain itu, Tutuka menyebut, Pertamina didorong untuk bisa memberikan skema bisnis yang lebih menarik, sehingga kerja sama operasi dapat tumbuh dan berkontribusi, tidak hanya dari sisi produksi tapi juga dari pengembangan teknologi, karena risikonya yang lebih kecil.

“Perlu kami melihat lapangan-lapangan yang tidak dikembangkan. Jadi kami menawarkan kalau memang tidak dikembangkan, kemudian ditawarkan kepada pihak-pihak yang serius, mempunyai kemampuan dan finansial untuk turut serta membantu peningkatan produksi,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper