Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPEM UI Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 3,7 Persen pada 2021

LPEM FEB UI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 dapat mencapai sekitar 5,1 persen, sehingga membuat perkiraan pertumbuhan untuk 2021 sebesar 3,7 persen.
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perekonomian Indonesia pada 2021 diperkirakan tumbuh sebesar 3,7 persen, setelah mencatatkan kontraksi sebesar -2,07 persen pada 2020.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyampaikan bahwa penyebaran Covid-19 varian Delta telah menghambat pertumbuhan ekonomi, dari 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2021 menjadi 3,51 persen pada kuartal II/2021.

Penerapan PPKM guna menahan penyebaran Covid-19 telah membatasi penularan Covid-19 dan memukul sektor transportasi & penyimpanan dan akomodasi, serta makanan dan minuman.

“Selain pertanian, sektor kontributor utama ekonomi Indonesia, seperti manufaktur, perdagangan besar & eceran, dan konstruksi, juga mengalami pertumbuhan yang lebih lambat pada kuartal III/2021,” katanya dalam video conference, Jumat (4/2/2022).

Riefky mengatakan, gelombang kedua Covid-19 juga menahan pertumbuhan seluruh komponen pengeluaran PDB, terutama konsumsi rumah tangga yang menjadi penyumbang terbesar PDB yang hanya tumbuh 1,03 persen yoy pada kuartal III/2021, turun dari 5,93 persen yoy pada kuartal sebelumnya.

Di samping itu, tingkat inflasi sepanjang tahun 2021 tercatat berada di bawah target BI 2 hingga 4 persen. Rendahnya tingkat inflasi pada tahun lalu menunjukkan bahwa permintaan domestik belum kembali pulih sepenuhnya.

Di sisi eksternal, dia menyampaikan, realisasi investasi menunjukkan tanda yang menjanjikan dengan total realisasi investasi mencapai Rp901,02 triliun pada tahun 2021.

Lebih lanjut, kinerja ekspor terus meningkat hingga akhir 2021 dengan pertumbuhan tahunan mencapai 142 persen yoy, didorong melonjaknya hampir semua harga komoditas, terutama batu bara dan minyak nabati.

Perbaikan neraca perdagangan di masa pandemi Covid-19 juga berdampak positif pada transaksi berjalan yang mencapai surplus tertinggi sepanjang masa pada kuartal III/2021 sebesar US$4,5 miliar atau 1,49 persen dari PDB.

Kinerja neraca perdagangan dan neraca berjalan yang kuat pun telah membantu Indonesia untuk menjaga arus modal dan Rupiah yang relatif stabil sepanjang tahun 2021.

“Kami melihat bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 dapat mencapai sekitar 5,1 persen, membuat perkiraan pertumbuhan untuk 2021 sebesar 3,7 persen,” kata Riefky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper