Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIgas) dan EMP Bentu Limited menyepakati program kerja untuk peningkatan produksi harian di Blok Bentu pada tahun ini.
Adapun, rata-rata produksi harian Blok Bentu pada 2021 adalah 81,4 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas atau, setara dengan 14.535 barel minyak per hari (BOPD) dari total 16 sumur yang saat ini berproduksi.
Produksi gas Blok Bentu saat ini diserap oleh PT PLN (Persero) dan Refinery Unit (RU) II Dumai yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), serta salah satu produsen pulp and paper terbesar di Indonesia yang berlokasi di Riau.
Capaian lifting 2021 sebesar 80 MMSCFD, sedangkan dalam work program and budget (WP&B) 2022 telah disepakati target lifting sebesar 97 MMSCFD.
Ke depannya diharapkan kontribusi lifting dari Wilayah Kerja (WK) Bentu akan terus meningkat menjadi 130 MMSCFD pada 2023, dan bertambah lagi menjadi 144 MMSCFD di 2025.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi dan melihat kesiapan di lapangan dalam upaya mencapai amanah pemerintah, yaitu untuk jangka pendek berupa produksi 703.000 BOPD minyak dan 5.800 MMSCcfd gas pada 2022.
“Kunjungan ini merupakan salah satu apresiasi SKK Migas kepada KKKS yang siap melakukan tajak sumur pada Januari 2022, dan memiliki target produksi yang meningkat pada tahun ini, serta program peningkatan produksi migas yang agresif di masa yang akan datang,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Senin (3/1/2022).
General Manager EMP Bentu Limited Tri Firmanto menjelaskan, Sumur NS-12 ini merupakan bagian dari 3 pemboran yang dilakukan sejak 2021. Pemboran 2 sumur telah selesai dilakukan, yaitu sumur NS-6a dan sumur NSD-1.
Adapun untuk tahun ini, EMP Bentu telah menyusun program untuk pemboran 2 sumur pengembangan lainnya.
Selain pemboran, EMP Bentu Limited juga telah melakukan kegiatan eksplorasi berupa survei seismik 2D sepanjang 191 kilometer, dan survei seismik 3D seluas 551 kilometer persegi.
Kegiatan-kegiatan itu merupakan kelanjutan dari program pengembangan sebelumnya yang telah selesai pada 2019, berupa pembangunan Segat Gas Plant-2 dan pemboran 7 sumur pengembangan yang telah berhasil melipatgandakan kapasitas produksi Blok Bentu dari sebelumnya 60 MMSCFD menjadi 120 MMScfd, serta produksi dari sebelumnya rata-rata sebesar 38 MMScfd pada 2018 menjadi target 81,4 MMScfd pada 2021.
Selain itu, kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan perusahaan juga telah berhasil meningkatkan cadangan gas Blok Bentu sebesar 84 miliar standar kaki kubik.
Saat ini, EMP Bentu Limited juga dalam proses persiapan untuk pemboran sumur eksplorasi SP-01. Area prospek eksplorasi tersebut didapatkan dari hasil akuisisi dan pengolahan data Seismik 3D di tahun sebelumnya.
Pengeboran sumur eksplorasi SP-01 tersebut diharapkan dapat membuktikan potensi sumber daya sebesar 50,5 miliar standar kaki kubik, dan menambah cadangan gas di Blok Bentu.
“Kegiatan-kegiatan ini kami lakukan selain untuk kepentingan korporasi juga merupakan wujud dari partisipasi dan komitmen EMP dalam mendukung tercapainya target produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas sebesar 12 BSCFD pada 2030 yang dicanangkan pemerintah,” imbuhnya.