Bisnis.com, JAKARTA - China Evergrande Group kembali melewati jadwal pembayaran kupon terhadap dua obligasi dolar AS pada Selasa (28/12/2021) tanpa memberikan sinyal untuk membayar kupon.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (29/12/2021), Evergrande mengalihkan perhatian khalayak dengan mengumumkan kelanjutan konstruksi dan penyerahan rumah. Pengembang ini sudah diberi label gagal bayar oleh perusahaan pemeringkat internasional untuk pertama kalinya pada awal bulan ini setelah gagal membayar kewajiban tepat waktu.
Namun, menurut prospektus perusahaan agen pembayaran dan agen transfer untuk dua obligasi terbarunya adalah Citibank cabang London.
Kedua kupon obligasi yang dimaksud bernilai US$50,4 juta sebesar 7,5 persen yang jatuh tempo pada 2023 dan US$204,8 juta dengan bunga 8,75 persen pada 2025.
Evergrande memiliki masa tenggang 30 hari untuk mengirimkan pembayaran sebelum dinyatakan default. Hingga saat ini perusahaan belum memberikan respons terkait hal ini.
Indeks Bloomberg yang melacak saham perusahaan properti China turun sebanyak 2,2 persen pada Rabu (29/12/2021), penurunan terbesar sejak 20 Desember.
Baca Juga
Saham pemain properti lainnya, China Aoyuan Group Ltd., turun sebanyak 10 persen setelah mendapatkan panggilan terkait dengan kasus pinjaman.
Sebelumnya, perusahaan menyatakan pada Minggu malam, bahwa hampir 92 persen proyek properti telah dimulai kembali, dibandingkan dengan hanya sekitar 50 persen pada awal September. Jumlah pekerja juga ikut bertambah 31 persen dibandingkan dengan September menjadi 89.000.