Bisnis.com, JAKARTA - China Evergrande Group memulai kembali kegiatan konstruksinya di sebagian besar proyek perumahan setelah pihak berwenang mendorong perseroan untuk membayar pekerja migran dan menyerahkan apartemen.
Dilansir Bloomberg pada Senin (27/12/2021), perusahaan menyatakan pada Minggu malam, bahwa hampir 92 persen proyek properti telah dimulai kembali, dibandingkan dengan hanya sekitar 50 persen pada awal September.
Jumlah pekerja juga ikut bertambah 31 persen dibandingkan dengan September menjadi 89.000.
"Sepanjang kami memulai pekerjaan, produksi, dan konstruksi, kami akan bisa menyerahkan rumah kepada pembeli, melanjutkan penjualan dan operasi serta membayar utang," ujar Chairman Evergrande Group Hui Ka Yan.
Evergrande telah dianggap gagal bayar terhadap dua obligasinya di saat terlilit kewajiban senilai US$300 miliar. Evergrande menghadapi sejumlah utang jatuh tempo tahun depan dan mengatakan perseroan berencana untuk "secara aktif terlibat" dengan kreditur luar negeri pada rencana restrukturisasi utang.
Beijing telah mulai mengurangi pembiayaan untuk beberapa pengembang serta pembeli rumah. Adapun perbaikan Evergrande sekarang dipandu oleh komite risiko yang mencakup pejabat daerah Guangdong.
Baca Juga
Dalam pernyataan kebijakan moneter kuartalan yang dirilis pada Sabtu, bank sentral China menjanjikan dukungan fiskal yang lebih besar untuk mendukung ekonomi mempromosikan pertumbuhan sehat sektor properti, melindungi hak-hak pembeli rumah, dan memenuhi permintaan perumahan dengan lebih baik.