Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pemerintah Pede Targetkan Realisasi Investasi Rp1.200 Triliun Tahun Depan

Pemerintah mematok target realisasi investasi Rp1.200 triliun pada 2022, naik dari tahun ini yang senilai Rp900 triliun. Terdapat empat faktor yang mendorong kenaikan target itu.
Layar menampilkan Staf Ahli Bidang EKonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan memberikan pemaparan saat acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Layar menampilkan Staf Ahli Bidang EKonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan memberikan pemaparan saat acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022 di Jakarta, Kamis (16/12/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mematok target realisasi investasi Rp1.200 triliun pada 2022, naik dari tahun ini yang senilai Rp900 triliun. Terdapat empat faktor yang mendorong kenaikan target itu.

Staf Ahli Menteri Investasi Indra Darmawan menjelaskan bahwa kenaikan target realisasi investasi pada tahun depan berkaitan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target konsolidasi fiskal. Setelah pandemi Covid-19, kondisi fiskal harus kembali terjaga ketika keluar dari berbagai kebijakan khusus.

Misalnya, kata dia, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diperbolehkan berada di atas 3 persen hingga 2023. Oleh karena itu, perlu upaya ekstra untuk memulihkan keuangan negara ke kondisi seperti sebelum pandemi Covid-19, salah satunya melalui investasi.

“Investasi diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 5,4–6 persen [pada 2022], sehingga diperlukan peningkatan realisasi investasi 22–33 persen,” ujar Indra dalam gelaran Bisnis Indonesia Business Challenges bertajuk Arah Bisnis 2022: Momentum Kebangkitan Ekonomi, Kamis (16/12/2021).

Indra mengakui bahwa kenaikan target itu cukup tinggi, karena mencapai 33 persen dari target tahun ini. Namun, Kementerian Investasi yakin bahwa iklim usaha tahun depan akan semakin baik, sehingga target dapat tercapai.

“Optimistiskah untuk mencapai ini? Kami menjawab optimistis,” ujarnya.

Indra menyebutkan, ada empat alasan yang mendasari optimisme Kementerian Investasi atas target realisasi tersebut.

Pertama, realisasi investasi selama ini sudah melalui beberapa tahap, mulai dari konstruksi hingga ke tahap produksi komersial. Hal tersebut terus meningkatkan catatan realisasi investasi, karena adanya penambahan capital expenditure.

Kedua, perusahaan yang sudah melakukan produksi komersial juga melakukan ekspansi, menurut Indra, di sana turut terjadi realisasi investasi. Menurutnya, membaiknya kondisi perekonomian tahun depan membuat ekspansi akan lebih gencar.

“Sejak 2018 kami mencatat rencana investasi yang disampaikan sekitar Rp2.000 triliun. Data kami, dari rencana yang disampaikan sepertiganya terealisasi, jadi kami harapkan bisa terealisasi [mulai tahun depan],” ujarnya.

Ketiga, lebih dari 100 perusahaan sudah menikmati fasilitas fiskal berupa penghapusan dan pengurangan pajak dengan nilai sekitar Rp900 triliun.

Perusahaan-perusahaan itu berada dalam tahap realisasi investasi sekitar 30–70 persen, sehingga pemerintah dapat meminta lanjutan realisasi seiring dengan adanya relaksasi bagi mereka.

Keempat, terdapat investasi mangkrak sekitar Rp708 triliun sejak November 2019, dan saat ini sudah terealisasi Rp550 triliun. Sisa investasi itu, menurut Indra, dapat dikejar untuk direalisasikan mulai tahun depan.

“Keempat hal ini yang membuat kami optimistis bisa mencapai target Rp1.200 triliun pada tahun depan,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper