Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Implementasi IK-CEPA, RI Bisa Ikut Rantai Produksi Otomotif-Elektronik Korsel

Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA)diharapkan dapat meningkatkan partisipasi Indonesiadalam rantai produksi otomotif dan elektronik Korea Selatan. 
Nyoman Ary Wahyudi
Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com 08 Desember 2021  |  01:59 WIB
Implementasi IK-CEPA, RI Bisa Ikut Rantai Produksi Otomotif-Elektronik Korsel
Suasana Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). ANTARA FOTO - Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA) dapat meningkatkan partisipasi Indonesia untuk terlibat dalam rantai produksi otomotif dan elektronik Korea Selatan. 

Pendapat itu disampaikan Fithra menyusul rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mempercepat implementasi IK-CEPA tahun depan. 

“Motifnya untuk meningkatkan ekspor ke Korea Selatan, meningkatkan partisipasi di rantai produksi sektor otomotif dan elektronik,” kata Fithra melalui sambungan telepon, Selasa (7/12/2021). 

Menurut Fithra, Indonesia bisa menyediakan barang setengah jadi (intermediate goods) yang menjadi bagian dari komponen produksi dua sektor strategis dari industri Korea Selatan tersebut. Apalagi, kata dia, suplai barang setengah jadi dari dua sektor itu memiliki nilai tambah yang relatif besar. 

“Kita bisa mendapatkan peluang yang lebih besar ketika kita terikat oleh perjanjian ini, di jangka menengah hingga panjang harapannya kita bisa mendapatkan limpahan dari sisi pengetahuan dan kapasitas untuk memproduksi sendiri,” tuturnya. 

Di sisi lain, dia mengatakan Indonesia saat ini lebih kompetitif dari sisi pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang juga menjadi perhatian Korea Selatan. Alasannya, Indonesia sudah memiliki sejumlah pabrik baterai listrik untuk pengembangan industri kendaraan listrik ke depan. 

“Kita bisa menjadi bagian dari agresivitas tersebut, kita mendapat kelimpahan manfaatnya dari strategi Korea Selatan untuk merajai mobil listrik selain Tesla,” tuturnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Perdagangan meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera meratifikasi Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea Selatan atau Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). 

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini mengatakan ratifikasi itu perlu dipercepat setelah IK CEPA itu ditandatangani pemerintah kedua negara pada 18 Desember 2020. 

“Kami mohon bantuan terutama dari Komisi VI kalau bisa kita ratifikasi segera sehingga yang sudah baik ini yang sudah dinegosiasikan ini bisa segera direalisasikan kalau bisa tahun depan,” kata Made saat sosialisasi hasil perundingan perdagangan IK-CEPA secara daring, Selasa (7/12/2021). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ekspor korea selatan IK-CEPA
Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top