Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sebut APBN 2022 Fokus pada 6 Kebijakan Utama, Apa Saja?

Untuk mengantisipasi ketidakpastian pada 2022, Jokowi menyatakan APBN 2022 harus dirancang secara responsif, antisipatif, dan juga fleksibel.
Presiden Joko Widodo saat memberi pandangannya terkait SDGs pada Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC) secara virtual pada Selasa, 13 Juli 2021./Biro Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat memberi pandangannya terkait SDGs pada Forum Tingkat Tinggi Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC) secara virtual pada Selasa, 13 Juli 2021./Biro Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 masih akan menjadi ancaman bagi dunia pada tahun depan dan dapat menimbulkan ketidakpastian.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Jokowi menyatakan APBN 2022 harus dirancang secara responsif, antisipatif, dan juga fleksibel.

"Kita harus merancang APBN Tahun 2022 yang responsif, yang antisipatif, dan juga fleksibel. Selalu berinovasi dan mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dengan tetap menjaga tata kelola yang baik," kata Jokowi saat menyampaikan pidato Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022, dikutip dari Youtube Sektretariat Presiden, Senin (29/11/2021).

Jokowi menegaskan bahwa APBN Tahun 2022 memiliki peran sentral. Sebagai presidensi G20, kata Jokowi, Indonesia harus menunjukkan kemampuan dalam menghadapi perubahan iklim terutama dalam pengurangan emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

"Kita harus menunjukkan aksi nyata, komitmen kita pada green dan sustainable economy. Selain itu, APBN Tahun 2022 juga harus mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan APBN 2022 akan difokuskan pada enam kebijakan utama. Pertama, melanjutkan pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan.

Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu dan rentan. Ketiga, peningkatan SDM yang unggul.

Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi. Kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.

Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting agar belanja lebih efisien.

"Sekali lagi, di tahun 2022 kita harus tetap mempersiapkan diri menghadapi risiko pandemi Covid-19 yang masih membayangi dunia dan negara kita, Indonesia. Ketidakpastian bidang kesehatan dan perekonomian harus menjadi basis kita dalam membuat perencanaan dan melaksanakan program," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan antisipasi dan mitigasi sedini mungkin terkait penyebaran varian baru Covid-19 yaitu Omicron agar tidak mengganggu kesinambungan program reformasi struktural dan program pemulihan ekonomi nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper