Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I memproyeksikan jumlah penumpang di 15 bandara kelolaannya pada akhir tahun ini hanya mencapai 26 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan pada 2020.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menjelaskan angka pergerakan penumpang hingga akhir 2021 tersebut masih jauh dari angka normal atau sebelum pandemi Covid-19. Hal tersebut dengan mengacu dari data pergerakan penumpang pada 2018 yang mencapai 96 juta.
“Kalau dibandingkan dengan 2020 juga masih rendah. Tahun 2020 sebanyak 32 juta penumpang,” ujarnya, Senin (22/11/2021).
Turunnya jumlah penumpang sangat dirasakan oleh AP I memasuki semester II/2021 atau awal kuartal III/2021. Gelombang penyebaran Covid-19 yang memuncak mengakibatkan pemerintah kembali menerbitkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa – Bali.
Meski demikian, Faik mengatakan pergerakan penumpang di bandara milik AP I berangsur membaik pada kuartal IV/2021.
“Per November 2021, rata-rata jumlah penumpang per hari tercatat 105.000 orang. Angka itu nyaris 50 persen dari jumlah pergerakan pada masa normal yang menembus 230.000 orang per hari,” jelasnya.
Baca Juga
Belum lagi, sebutnya, pada saat penumpang pesawat diwajibkan tes PCR. Dampak kebijakan tersebut, rata-rata pergerakan penumpang pesawat hanya 64.000 per hari.
Sejalan dengan merosotnya jumlah penumpang, operator pelat merah tersebut juga belum dapat memulihkan pendapatannya. Dari sisi bisnis AP I belum mencapai titik atau break even point (BEP). Untuk menyentuh titik BEP, AP I harus bekerja keras agar pergerakan penumpang menembus setidaknya 140.000 per hari.