Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi dari Dubai Sasar Kebutuhan Energi Indonesia Timur

Perusahaan asal Dubai berencana melakukan investasi terkait dengan pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia Timur.
Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika saat menyampaikan keterangan di teras Paviliun Indonesia dalam World Expo 2020 Dubai, Rabu (3/11/2021) malam./Bisnis-Gajah Kusumo
Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika saat menyampaikan keterangan di teras Paviliun Indonesia dalam World Expo 2020 Dubai, Rabu (3/11/2021) malam./Bisnis-Gajah Kusumo

Bisnis.com, JAKARTA - Al Khaleej Sugar Co. atau AKS, produsen terbesar gula di kawasan Timur Tengah, berencana melakukan investasi untuk pemenuhan kebutuhan energi Sulawesi dan Indonesia bagian timur.

Plt. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa pihaknya akan memfasilitasi rencana investasi AKS ke Indonesia.

"Jika terwujud, investasi ini akan membantu pemenuhan kebutuhan gula nasional dan juga kebutuhan energi di Sulawesi dan kawasan Timur Indonesia," kata Putu dalam siaran pers, Minggu (7/11/2021).

Putu juga menjelaskan hasil samping proses produksi gula tebu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan terbarukan antara lain bioetanol dan biomassa.

Putu optimistis investasi AKS di Indonesia akan dapat membantu pemenuhan gula dalam negeri, mendukung program substitusi impor, dan memproduksi energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.

"Karena dia besar investasinya, dia mau memproduksi sekitar 750.00 ton per tahun. Dia sangat tertarik dan kita sedang membuat langkah-langkahnya supaya dia bisa berinvestasi," tuturnya.

Guna mendorong investasi raksasa gula UEA itu, lanjut Putu, Kemenperin telah mengundang pihak AKS untuk datang ke Indonesia dan melihat potensi tersebut.

"Untuk menghasilkan tebu sebanyak 750.000 ton tersebut, dibutuhkan sekitar 100.000 hektare lahan tebu," ungkapnya.

Saat ini, lahan yang diproyeksikan untuk ditanami tebu itu terdapat di Sulawesi. Selain memproduksi gula, AKS juga tertarik dengan produk turunan lainnya dari tebu, yakni biomassa yang dapat dijadikan energi listrik dan etanol untuk pencampuran bahan bakar.

Biomassa merupakan produk samping gula dengan jumlah mencapai 30 persen dari setiap produksi gula. Sedangkan etanol terbuat dari produk samping proses gula yang bernama molasis dengan jumlah sebesar 4 persen.

Putu menambahkan, etanol berperan untuk meningkatkan oktan bahan bakar. Umumnya untuk kendaraan roda empat sudah bisa menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol 20 persen, sementara kendaraan roda dua 10 persen.

"Di dalam negeri sendiri, kebutuhan etanol masih sangat besar dan belum dipenuhi oleh produksi dalam negeri," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper