Bisnis.com, JAKARTA - Tak disangka. Berawal dari kesukaannya berselancar, Eduardo Silva Gaglianone, warga negara Brazil, akhirnya jatuh cinta dengan Indonesia, terutama dengan produk kerajinan Bali.
Dalam kunjungannya ke Pulau Bali bersama keluarganya, Eduardo menemukan tempat untuk menikmati hobinya berselancar. Pada saat yang sama, Eduardo ‘tak sengaja’ menemukan harta karun dalam wujud barang-barang kerajinan baik di pertokoan maupun di tempat pengrajin yang tersebar di Pulau Dewata.
Kecintaannya terhadap barang kerajinan itu pun menjadi motivasi baginya untuk melakukan sesuatu dengan Indonesia.
Pada 1990, Eduardo akhirnya mendirikan Loja Batuan Import. Batuan merupakan sebuah toko souvenir yang khusus menjual produk-produk kerajinan Indonesia yang terkenal di kalangan wisatawan di pesisir pantai Kota Ubatuba, Sao Paulo, Brazil.
Toko yang berada di Rua das Begônias, 391 Ubatuba, dan sangat terkenal di kalangan wisatawan di pesisir Sao Paulo ini sangat mudah diakses dengan potensi pasar yang signifikan. Apalagi wisatawan yang berlibur di pantai Ubatuba ini berasal dari berbagai negara bagian di Brazil dan juga wisatawan asing dari negara tetangga.
Sejak berdirinya Loja Batuan Import itu pula Eduardo rutin terbang ke Indonesia untuk membeli barang-barang kerajinan, mulai dari souvenir, home decor, aksesoris, hingga kini mulai merambah ke furnitur rustik.
Dalam setiap kunjungannya itu, Eduardo membawa desain sendiri untuk dikerjakan oleh pengrajin Bali dengan mempertimbangkan tren yang sedang berkembang di Brazil. Melalui kunjungan itu, Eduardo dapat berinteraksi langsung dengan para pengrajin mengenai barang yang diinginkan. Dia pun memberikan masukan, desain dan jenis material yang sedang diminati di Brazil.
Langkah ini membuat toko Batuan hampir tidak pernah kehilangan pasarnya di tengah konsumen Brazil.
“Saat ini saya fokus menggarap pasar lokal, dengan menjual grosir (wholeseller) barang-barang saya ke para distributor lokal di beberapa wilayah Brazil,” kata Eduardo.
Foto: dok. LOJA
Untuk meningkatkan nilai tambah pada produk Indonesia, Eduardo berharap para pengrajin atau eksportir di Indonesia mencari material atau bahan baku utama yang lebih spesifik dan lebih variatif antara lain dengan penambahan material lain pada kayu-kayu atau kombinasi beberapa material yang berbeda.
Pengrajin, jelas dia, juga bisa membuat desain yang lebih unik, yang belum pernah dibuat selama ini. Contohnya, kerajinan dari bahan daur ulang yang dikombinasi dengan kaca, bisa dibuat meja atau dekorasi rumah.
“Saya menginginkan produk yang saya beli selalu unik, memiliki tampilan baru dan belum pernah diproduksi atau dijual di pasar Brazil,” kata Eduardo.
Dengan mengimpor sekitar empat kontainer per tahun, Eduardo menjadi salah satu warga Brazil yang telah sukses mempromosikan dan memasukkan produk Indonesia ke Brazil selama 30 tahun.
Namun, sama dengan pebisnis lainnya, pandemi Covid-19 juga menghantam usaha Eduardo dan membuat pasokan barang terhenti selama satu tahun yakni pada 2020. Nilai pembelian atau impor Loja Batuan pada 2020 turun 38,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kendati begitu, Eduardo tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan perjalanan bisnis ke Indonesia dengan menggunakan business visa. Pada Maret 2021, Eduardo beserta timnya berangkat ke Bali dan selama dua bulan berkeliling membeli produk kerajinan baru, dan berhasil menjalin kerja sama baru dengan beberapa UKM.
Kedua UKM ini merupakan UKM yang bergerak di bahan baku limbah, sebuah konsep baru yang akan dijual di toko Batuan. Dua kontainer telah mendarat di pelabuhan Santos pada akhir Agustus 2021.
Eduardo mengakui masih banyak produk kerajinan yang potensial diimpor dari Indonesia.
“Produk lain yang potensial sangat banyak, misalnya kain pantai, tas batik, sepatu dan sandal wanita, juga aksesoris dari perak,” jelasnya.
Ekspansi Pemasaran dan Promosi Produk Indonesia
Loja Batuan Import berencana memperluas pasarnya. Untuk mempromosikan produk Indonesia, Eduardo sangat gesit dan aktif di media sosial seperti Facebook dan Instagram. Unggahan di media sosial yang dikelolanya itu pun selalu menampilkan berbagai produk Indonesia dengan banyak foto yang berlokasi di Pulau Bali.
Selain itu, dia juga mengikuti pameran dagang. Pada 7-11 Februari 2022, Loja Batuan Import akan mengikuti Expo ABcasa Fair 2022 di Center Norte, Sao Paulo. Menurutnya, pameran itu bertujuan agar Eduardo dapat membuka pasar untuk negara lainnya di wilayah Amerika Selatan.
Foto: dok. LOJA
“Saya juga sedang bekerjasama dengan seorang teman yang saat ini sedang memesan barang-barang kerajinan di Bali untuk dikirim ke Chile. Harapannya, kontainer yang akan datang pada pertengahan Desember mendatang akan banyak membawa variasi barang baru yang potensial baik bagi Brazil, Chile, atau wilayah negara lainnya di Amerika Selatan,” ungkapnya.
Dia mengakui bahwa masih ada sejumlah tantangan untuk mengimpor produk Indonesia dan menembus pasar lain. Kendala itu antara lain lonjakan biaya logistik, nilai tukar yang cenderung meninggi, kelangkaan kontainer di Surabaya dan biaya produksi yang meninggi akibat lonjakan harga bahan baku, serta promosi yang terhambat akibat pandemi.
“Untuk mengatasi masalah terkait kontainer yang langka, saya melakukan kontrak kerjasama dengan salah satu perusahaan forwading di Bali. Ini akan memudahkan saya untuk memastikan barang-barang yang saya impor bisa sampai ke Brasil tepat waktu,” jelasnya.
Kendati dihadapkan pada tantangan itu, Eduardo tetap optimistis untuk tetap meningkatkan impor produk kerajinan dari Indonesia. Untuk itu, dia akan tetap rutin ke Indonesia untuk mengunjungi para pengrajin dan memilih secara langsung barang-barang yang dipesan sesuai desainnya sendiri.
“Saya memiliki rencana untuk mendatangi daerah lain di Indonesia selain Bali untuk menambah jumlah barang serta varian produk potensial selain kerajinan,” pungkasnya.
Berkat loyalitas dan dukungannya terhadap produk UKM Indonesia, Loja Batuan Import dianugerahi oleh pemerintah Indonesia Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.