Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Sumbagus menyebutkan wilayah Provinsi Aceh akan difokuskan untuk melakukan eksplorasi cadangan baru.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan hal ini diketahui dari sejumlah upaya eksplorasi akan dimulai oleh sejumlah kontraktor.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan memulai pengeboran eksplorasi perdana di wilayah kerja Blok NSO (North Sumatera Offshore) Aceh. Wilayah ini terletak di perairan Selat Malaka lepas pantai Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Rikky menyebutkan PHE melakukan kegiatan pengeboran eksplorasi pada tiga sumur. Upaya ini untuk mendapat cadangan migas baru di wilayah tersebut.
"Setelah itu ada Premier Oil Ltd, ada Mubadala Petroleum yang juga akan melakukan kegiatan eksplorasi di ujung lepas Aceh Utara," katanya saat webinar Migas Center Universitas Malikussaleh, Sabtu (16/10/2021).
Premier Oil akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai Provinsi Aceh atau di Blok Wilayah Kerja (WK) Andaman II atau 12 mil laut dari perairan Kabupaten Aceh Utara hingga Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Untuk itu insyaallah kita doakan bersama-sama untuk memberikan hasil yang baik sehingga dapat dieksploitasi dengan baik untuk kemajuan bangsa Indonesia dan khususnya Aceh," katanya.
Kemudian, PT Pertamina EP juga akan melakukan kegiatan seismik dalam waktu dekat. Seluruh kegiatan tersebut memerlukan dukungan masyarakat disertai dengan sosialisasi yang baik kepada masyarakat.
Deputi Dukungan Bisnis Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Afrul Wahyuni mengatakan selama ini pihaknya terus mengupayakan optimasi produksi di sisi lain memperbesar cakupan eksplorasi cadangan baru. Dia menyebut Premier Oil dan Repsol disebut akan joint contract untuk Wilayah Kerja di Andaman III.
Kemudian pihaknya juga akan mencoba komitmen kerja dari Blok B untuk mencari cadangan baru. Selain itu, sejumlah joint study juga tengah dilakukan di sejumlah lapangan.
Beberapa di antaranya Blok Perlak, Blok Sigli - Bireun dan Blok Singkil - Meulaboh. Studi ini dilakukan untuk menemukan potensi cadangan baru sebelum memulai tahapan eksplorasi. "Upaya ini juga untuk mencapai 1 juta barel pada 2030. Semoga tercapai," tuturnya.