Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Cadangan Migas di Papua, PHE Lakukan Survei Geofisika Melalui Pemantauan Udara

PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang melaksanakan survei geosifikasi dengan menggunakan teknologi enhanced full tensor gradiometry di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat sepanjang 23.000 kilometer dengan cakupan area seluas 45.000 kilometer persegi.
Kegiatan inspeksi kehandalan dan peralatan fasilitas pesawat survei migas di Bandara Pondok Cabe, Banten, Senin (4/10/21)./ANTARA
Kegiatan inspeksi kehandalan dan peralatan fasilitas pesawat survei migas di Bandara Pondok Cabe, Banten, Senin (4/10/21)./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang melaksanakan survei geosifikasi dengan menggunakan teknologi enhanced full tensor gradiometry di Cekungan Bintuni dan Salawati, Papua Barat sepanjang 23.000 kilometer dengan cakupan area seluas 45.000 kilometer persegi.

Dalam melakukan survei tersebut, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) PHE Jambi Merang bekerja sama dengan PT Mahakarya Geo Survey yang berkolaborasi dengan AustinBridgeporth menggunakan pesawat survei DC 3 Turboprop yang dimodifikasi dan dimodernisasi.

Pesawat tersebut dilengkapi dengan serangkaian teknologi, termasuk eFTG dengan gravimeter scalar terintegrasi, magnetometer dan sistem LiDAR VUX 1-LR.

Data LiDAR yang mempunyai sudut sapuan 180 derajat itu akan menyediakan data yang sangat akurat untuk keperluan koreksi medan data gravitasi, pemetaan fitur geologi permukaan, dan menyediakan tambahan informasi untuk merencanakan kegiatan eksplorasi.

Vice President New Venture Subholding Upstream Pertamina Agung Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan eksplorasi, baik di area existing maupun frontier atau new venture dalam rangka mencari potensi cadangan hidrokarbon baru.

“Selain Cekungan Bintuni-Salawati, saat ini PHE juga sedang melakukan survei FTG terbesar di Indonesia di cekungan frontier lain di Papua dengan panjang lebih dari 31.000 kilometer dan mencakup area seluas 60.000 kilometer persegi yang progresnya sudah mencapai lebih dari 50 persen bersama Rubotori Indonesia dan Bell Geospace,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Senin (4/10/2021).

Sementara itu CEO AustinBridgeporth Mark Davies mengatakan, Survei eFTG tersebut adalah yang pertama dilakukan di Indonesia, bahkan Asia.

“Survei eFTG adalah generasi terbaru dari gradiometer gravity yang dapat memberikan beragam peningkatan pada sensitivitas dan resolusi yang melebihi teknologi generasi FTG sebelumnya,” ujarnya.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Rinto Pudyantoro menyampaikan, survei tersebut menjadi rangkaian dari kegiatan eksplorasi yang secara masif dilakukan hulu migas dalam kurun 2 tahun ke belakang.

“Komitmen kegiatan eksplorasi dengan sungguh-sungguh dilaksanakan oleh SKK Migas bersama KKKS. Hal ini merupakan bentuk realisasi dari salah long term plan SKK Migas untuk mendukung visi produksi nasional di 2030, yakni memaksimalkan kegiatan eksplorasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper