Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Otobus (PO) Siliwangi Antar Nusa (SAN) menerima jasa pengiriman barang dengan menggunakan armadanya, sambil tetap fokus melayani pengangkutan penumpang.
Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO Siliwangi Antar Nusa, mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu merasakan pengiriman barang meski terjadi lonjakan di sektor logistik saat pandemi Covid-19.
“Kalau saya perhatikan, ini terjadi karena angkutan barang sendiri sudah banyak. Kalau kami melihat, beberapa jasa pengiriman barang sendiri memiliki kendaraan masing-masing,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/9/2021).
Pria yang kerap disapa Sani itu menuturkan bahwa seluruh unit kendaraan PO Siliwangi Antar Nusa yang berkapasitas bagasi besar dimanfaatkan untuk pengiriman barang. Terlebih, armada yang dimiliki perusahaan juga menggunakan sasis space frame.
Dia menjelaskan, sasis space frame membuat bagasi bus tembus dari kanan ke kiri, karena tidak ada besi sasis yang menghalangi. Dengan begitu, bus dengan space frame memiliki bagasi yang jauh lebih luas dibandingkan dengan ladder frame.
“Kami menggunakan seluruh unit kami dengan kapasitas bagasi besar, karena kami menggunakan sasis space frame, tetapi kebanyakan [yang dibawa] barang penumpang sehabis belanja dagangan. Kalau paketnya, tidak terlalu banyak. Untuk harga juga kami hitung berdasarkan besaran fisik barang,” imbuhnya.
Baca Juga
Sama halnya dengan PO Siliwangi Antar Nusa, PO Sumber Alam juga terus meningkatkan layanan pengiriman paket seiring dengan masih dibatasinya kapasitas angkut penumpang.
Pemilik PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengaku bahwa layanan pengiriman paket di PO miliknya sudah ada sejak Agustus 2021. Saat ini sendiri terdapat dua unit kendaraan yang beroperasi, yakni kelas AC nontoilet dengan tarif Rp140.000.
“Ada satu unit yang depannya bawa penumpang, belakang bisa bawa paket. Diharapkan kalau logistik ramai, kami bisa ada bus khusus paket,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa jenis paket yang bisa dikirimkan mulai dari dokumen hingga sepeda motor dengan rute meliputi Yogyakarta, Pondok Pinang, Ciledug, Terminal Poris, dan Pasar Kemis.