Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Produktivitas Ramah Lingkungan di Sektor Ketenagakerjaan, RI Gandeng 20 Negara Asia

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggandeng negara-negara anggota Asian Productivity Organization (APO) menggelar pelatihan Sertifikasi Asesor Spesialis Produktivitas Ramah Lingkungan.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan./Istimewa
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menggandeng negara-negara anggota Asian Productivity Organization (APO) menggelar pelatihan Sertifikasi Asesor Spesialis Produktivitas Ramah Lingkungan.

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan mengatakan bahwa kerja sama tersebut melibatkan 20 peserta negara anggota APO beserta 30 peserta lokal.

“Pelatihan ini merupakan wadah bagi para calon asesor untuk berbagi pengetahuan dan mengembangkan pemahaman mengenai APO-GPS 201 untuk spesialisasi ramah lingkungan dalam ruang lingkup keahlian, keterampilan kerja, kode etik profesional dan proses sertifikasi,” kata Budi dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (5/9/2021).

Budi menuturkan, implementasi produktivitas ramah lingkungan perlu didorong karena tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas nasional, tapi juga menjaga keberlangsungan dan kelestarian lingkungan.

Produktivitas ramah lingkungan dinilai sebagai langkah tepat untuk mengurangi pemborosan dalam pemakaian energi, mendorong penggunaan energi terbarukan, serta mempercepat pelaksanaan green job, khususnya sektor pemerintahan.

Perlu diketahui, APO-GPS 201 adalah program yang akan digunakan oleh 21 negara anggota APO untuk mengikuti pelatihan menjadi spesialis di bidang produktivitas ramah lingkungan dan menjadi asesor green productivity multinegara.

Di bawah skema ini, lembaga sertifikasi harus melakukan verifikasi dokumen, pemeriksaan, asesmen desktop, wawancara panel tatap muka, dan evaluasi laporan green productivity yang diserahkan sebelum menerbitkan sertifikasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper