Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur RI Agustus 2021 Rebound Lagi Setelah Terkoreksi 2 Bulan Beruntun

Berdasarkan keterangan resmi IHS Markit, purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 meningkat menjadi 43,7 dari 40,1 pada Juli 2021. Adapun, catatan PMI manufaktur Juli 2021 itu anjlok dari angka 53,5 pada Juni 2021.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks manajer pembelian atau purchasing managers' index manufaktur Indonesia tercatat berada di posisi 43,7 pada Agustus 2021. Terdapat kenaikan setelah terjadi koreksi dua bulan berturut-turut.

Berdasarkan keterangan resmi IHS Markit, purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 meningkat dari 40,1 pada Juli 2021. Adapun, catatan PMI manufaktur Juli 2021 itu anjlok dari angka 53,5 pada Juni 2021.

Angka PMI di atas 50 menandakan sektor manufaktur dalam tahap ekspansif. Koreksi yang terjadi belakangan membuat sektor manufaktur di Indonesia belum memasuki tahap ekspansif kembali, tetapi mulai terdapat kenaikan pada Agustus 2021.

IHS Markit menilai bahwa pembatasan aktivitas melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membebani permintaan dan produksi. Permintaan asing terhadap barang buatan Indonesia pun menurun dalam kisaran yang lebih lambat pada Agustus 2021.

Sejalan dengan headline PMI, baik output maupun permintaan baru terus menurun pada Agustus, tetapi pada kisaran lebih lambat dibandingkan pada bulan Juli.

"Ini menggambarkan gelombang Covid-19 saat ini, yang menunjukkan kasus harian tetap meningkat menurut standar historis, tapi tampak membaik setelah kondisi puncak baru-baru ini pada akhir Juli," tertulis dalam keterangan resmi IHS Markit yang dikutip Bisnis pada Rabu (1/9/2021).

Menurunnya tingkat produksi dan permintaan baru hingga Juli 2021 membuat industri tetap waspada terhadap risiko ketenagakerjaan. IHS Markit menilai bahwa absennya pekerja saat pandemi Covid-19 menyebabkan akumulasi penumpukan pekerjaan yang sangat tajam.

Inventaris pra produksi pabrik pun tercatat menurun selama empat bulan berturut-turut, imbas dari jatuhnya aktivitas pembelian dan permintaan baru. Hal tersebut diiringi oleh penundaan pengiriman yang masih terjadi pada Agustus 2021.

"Meskipun permintaan dan produksi menurun di tingkat yang lebih rendah pada Agustus, sentimen di antara perusahaan manufaktur Indonesia melemah sejak Juli. Namun demikian, tingkat kepercayaan bisnis terkait produksi 12 bulan mendatang secara keseluruhan tetap di atas rata-rata survei di tengah harapan perusahaan bahwa situasi Covid-19 akan membaik," tertulis dalam keterangan resmi.

Berikut catatan PMI Manufaktur Indonesia sepanjang tahun ini:

- Januari: 52,2

- Februari: 50,9

- Maret: 53,2

- April: 54,6

- Mei: 55,3

- Juni: 53,5

- Juli: 40,1 (keluar dari tahap ekspansif)

- Agustus: 43,7


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper