Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Sektor Manufaktur Diprediksi Kembali Tertekan di Kuartal III

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyampaikan potensi tekanan ini telah tercermin dari PMI manufaktur yang anjlok ke level 40,1 pada Juli 2021.
Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). /Antara Foto-Destyan Sujarwoko-nz
Pekerja menggergaji log kayu sengon menjadi menjadi produk papan sirap di sentra industri kayu olahan di Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). /Antara Foto-Destyan Sujarwoko-nz

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sektor manufaktur diperkirakan akan kembali mengalami tekanan pada kuartal III/2021 sejalan dengan implementasi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang masih berlanjut hingga Agustus ini.

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyampaikan hal ini telah tercermin dari PMI manufaktur yang anjlok ke level 40,1 pada Juli 2021.

Andry bahkan memperkirakan PMI manufaktur berpotensi kembali mengalami penurunan pada Agustus 2021. “Pada masa PSBB [pembatasan sosial berskala besar] tahun lalu, penurunan PMI sangat tajam, ini kembali terjadi ketika varian delta merebak,” katanya, Jumat (6/8/2021).

Dia menjelaskan, sektor manufaktur tidak cukup kuat menahan tekanan yang ditimbulkan ketika diberlakukan PPKM darurat dan saat ini PPKM level 3-4.

“Kondisi pabrik akan sulit, pasti bisnisnya terganggu ketika ada pembatasan tersebut. Jadi yang paling terkena dampaknya adalah industri padat karya yang memiliki tenaga kerja yang cukup besar,” jelasnya.

Menurutnya, perbaikan kinerja pada sektor ini baru akan terlihat pada akhir Agustus 2021. Namun, hal ini juga sangat bergantung pada keberhasilan penanganan Covid-19, terutama varian delta.

Adapun, BPS mencatat industri pengolahan mengalami pertumbuhan yang tinggi dan menjadi kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021.

Kinerja industri pengolahan pada kuartal II/2021 tumbuh sebesar 6,58 persen secara tahunan, terutama didorong oleh peningkatan kinerja di subsektor industri alat angkutan sebesar 45,7 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper