Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Tumbuh 5,6% pada Kuartal II/2025, 4 Sektor Ini Masih Kontraksi

Sejumlah sektor manufaktur masih terkontraksi meski pertumbuhan industri pengolahan nonmigas atau manufaktur tumbuh 5,60% yoy pada kuartal II/2025.
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja melakukan proses pencetakan feronikel di salah satu pabrik tambang milik Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan industri pengolahan nonmigas atau manufaktur tumbuh 5,60% (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2025. Kendati demikian, masih terdapat sejumlah sektor yang mengalami kontraksi.

Laju pertumbuhan manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) periode kuartal kedua tahun ini lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama yang tercatat 4,31% yoy. Dari total 15 sektor industri manufaktur, terdapat empat sektor yang tumbuh negatif. 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan, dalam catatannya terdapat tiga sektor yang mengalami pertumbuhan paling signifikan yaitu industri makanan dan minuman, industri logam dasar, serta industri kimia, farmasi, dan obat tradisional. 

"Industri makanan dan minuman tumbuh 6,15% didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan luar negeri seperti produk CPO, minyak goreng, minuman, dan makanan olahan lainnya," kata Edy dalam rilis BPS, Selasa (5/8/2025). 

Adapun, industri logam dasar tumbuh 14,91% yoy pada kuartal II/2025 yang dipicu kenaikan permintaan ekspor, seperti produk besi dan baja. Kinerja industri ini meningkat dari periode kuartal I/2025 yang tercatat 14,47% yoy. 

Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga tumbuh positif di angka 9,39% yoy atau naik dari periode sebelumnya 3,68% yoy. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan permintaan domestik untuk produk farmasi dan obat tradisional, serta permintaan ekspor untuk bahan dan barang kimia. 

Di sisi lain, sektor industri yang masih terkontraksi yaitu industri kayu, barang dari kayu, gabus, barang anyaman dari bambu rotan dan sejenisnya yang tercatat -3,71% yoy pada kuartal II/2025, turun dari kuartal sebelumnya 0,11% yoy. 

Penurunan sektor tersebut juga sejalan dengan ekosistem industri furnitur yang terkontraksi -0,05% yoy pada kuartal II/2025 atau anjlok dari sebelumnya 9,86% yoy pada kuartal I/2025. 

Tak hanya itu, industri karet, barang dari karet dan plastik juga turun menjadi -2,52% yoy atau turun dari kuartal sebelumnya 2,45% yoy. Kemudian, industri alat angkutan masih tercatat minus yakni -0,95% yoy, tetapi naik dari sebelumnya -3,46% yoy. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro