Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa masalah negara khususnya, fiskal atau keuangansemakin rumit setelah munculnya pandemi Covid-19.
Keuangan negara yang dipahami pada masa lalu semakin bertambah dimensinya. Diakui Suahasil, saat ini tidak mungkin menganalisa anggaran tanpa memikirkan kesehatan.
“Lima tahun yang lalu kita tidak pernah terpikirkan seperti itu. Kita menganggap kesehatan relatively sektornya ada, kita kembangkan terus tapi bukan faktor yang akan mempengaruhi dinamika keuangan negara. Sekarang dinamikanya berubah,” katanya pada diskusi virtual, Senin (30/8/2021).
Suahasil menjelaskan bahwa negara saat ini harus memikirkan kebijakan fiskal yang juga selain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dalam proses penyusunannya tidak hanya sekadar dana.
Di tengah pandemi, Suahasil menyadari kebijakan fiskal juga mengurusi negara karena ini menyangkut keuangan, perbankan, dunia usaha, pemberian insentif, pemerintah daerah.
“Kebijakan fiskal yang dulu-dulu diidentikkan dengan anggaran, yaitu dilihatnya di APBN atau APBD, sekarang kebijakan fiskal itu ada footprint di semua tempat di saat krisis sepert ini,” jelasnya.
Baca Juga
Fiskal di tengah pandemi salah satunya dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk menjaga masyarakat hingga dunia usaha bertahan di tengah pandemi.
Anggaran yang disiapkan sebesar Rp744,77 triliun dan sampai 20 Agustus sudah terserap Rp326,74 triliun atau 43,9 persen dari pagu.