Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin: Dua Pekan Lagi Pabrikan Bisa Beroperasi Penuh, Asal...

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta perusahaan-perusahaan sektor industri esensial yang terlibat dalam uji coba pembukaan pabrik secara penuh untuk melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan.
Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A Cahyanto (kedua kanan) melakukan kunjungan kerja di PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Jakarta, Kamis (19/8/2021). /Kementerian Perindustrian
Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A Cahyanto (kedua kanan) melakukan kunjungan kerja di PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Jakarta, Kamis (19/8/2021). /Kementerian Perindustrian

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian mulai mengimplementasikan uji coba pembukaan pabrik sektor esensial secara penuh dari yang sebelumnya hanya dapat beroperasi 50 persen. Apabila semua berjalan dengan baik, kemungkinan pemerintah akan mengizinkan pabrik beroperasi dengan kapasitas 100 persen.

"Apabila semua upaya yang dilakukan dan uji coba menunjukkan hasil yang baik dalam waktu 1-2 minggu ke depan, kami berharap sektor industri baik yag bersifat kritikal maupun esensial dapat beroperasi secara penuh dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Eko S.A Cahyanto melalui siaran pers, Jumat (20/8/2021).

Eko menyebut sejumlah pabrik yang mengikuti uji coba ini di antaranya adalah PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO). Menurut Eko, kedua perusahaan tersebut banyak menyerap tenaga kerja dan cukup memenuhi kriteria untuk dapat melakukan uji coba operasi secara penuh.

Eko pun memberikan apresiasi kepada kedua perusahaan tersebut yang telah melakukan vaksinasi kepada hampir seluruh  karyawannya serta melakukan screening terhadap orang yang keluar-masuk pada fasilitas produksi perusahaan.

“Perusahaan-perusahaan yang mengikuti uji coba ini telah secara konsisten melakukan kewajiban pelaporan berkala IOMKI serta melaksanakan protokol kesehatan di lingkungan industri sesuai dengan SE Menperin 3/2021,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Eko berharap setelah uji coba berakhir diharapkan utilisasi dan produktivitas sektor industri dapat kembali ditingkatkan sehingga mampu mendorong kontribusi dan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan kepada perusahaan-perusahaan sektor industri esensial yang terlibat dalam uji coba ini diharapkan untuk melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan.

"Uji coba ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk secara bertahap memulihkan kondisi perekonomian khususnya sektor industri yang selaras dengan upaya penanggulangan Covid-19,” katanya.

Menurut Agus uji coba ini merespons perkembangan situasi harian kasus Covid-19 di tanah air yang menuju ke arah semakin membaik.

Meski demikian, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3 dan Level 2 di Wilayah Jawa dan Bali, yang berlaku pada 17-23 Agustus 2021.

Secara khusus untuk sektor industri, Inmendagri 34/2021 tersebut menyatakan bahwa akan dilakukan uji coba protokol kesehatan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki orientasi ekspor dan domestik untuk beroperasi dengan kapasitas 100 persen staf yang dibagi minimal dalam dua shift.

Uji coba ini penting dilakukan untuk mendapatkan feedback sebelum seluruh operasional kegiatan industri dibuka secara penuh.

Terkait hal ini, Kementerian Perindustrian telah mengidentifikasi perusahaan-perusahaan industri di sektor esensial yang akan diikutsertakan dalam tahap uji coba.

"Terdapat kriteria yang menjadi syarat atau prioritas dalam menetapkan peserta uji coba ini, antara lain memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) dan menyampaikan laporannya," kata Agus.

Selain itu, perusahaan berlokasi di daerah status PPKM Level 4, telah melaksanakan vaksinasi pekerja, memiliki komitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 3/2021, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai metode screening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper