Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lifting Migas, SKK Migas Catat Peningkatan Produksi di Lapangan Sidayu dan Banyu Urip

Tambahan produksi minyak di Sidayu dan Banyu Urip sekitar 12.100—12.300 BOPD akan berkontribusi pada upaya pencapaian target lifting minyak pada 2021.
Ilustrasi./Istimewa
Ilustrasi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat adanya penambahan produksi dari Lapangan Sidayu dan Lapangan Banyu Urip.

Kepala Divisi Pemboran SKK Migas Surya Widiantoro mengatakan bahwa proyek Lapangan Sidayu itu dilaporkan menghasilkan tambahan minyak sebesar 4.100 – 4.300 barel minyak per hari (BOPD), dan gas sebanyak 2,07 MMscfd dari pelaksanaan kerja ulang re-entry Sumur Sidayu – 4V.

Sesuai dengan rencana pengembangan (plan of development/POD), setelah kerja ulang Sumur Sidayu – 4V masih ada tambahan dua pekerjaan lanjutan, yaitu kerja ulang re-entry Sumur SID – 3ST dan pengeboran Sumur SD – 1.

Produksi awal dari tiga sumur di Lapangan Sidayu tersebut ditargetkan mencapai 7.000 BOPD untuk minyak dan 3,9 MMscfd untuk gas.

Nantinya, produksi dari Lapangan Sidayu akan terhubung dengan fasilitas produksi lepas pantai di Well Head Platform – B (WHP-B) dan Compression Processing Platform (CPP) melalui pipa bawah laut.

“Sebelumnya, tes produksi pada 15 Agustus 2021 hasil stimulasi lapisan K1Z3 menunjukkan laju produksi hidrokarbon sebesar 3.016 BOPD dan 0,8 MMScfd, tetapi setelah dilakukan acidizing, perkiraan laju produksi yang diperoleh meningkat,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (18/8/2021).

Adapun, peningkatan produksi dari  Wilayah Kerja (WK) Banyu Urip yang dikelola KKKS ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) didapat dari kegiatan perawatan Sumur B01 dan C02 yang berlokasi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Dari proses itu dilaporkan peningkatan produksi hidrokarbon sebanyak 8.000 BOPD. Pekerjaan perawatan sumur Gas Shut Off di Sumur B01 dan Acid Wash C02 sendiri merupakan bagian dari POD Lapangan Banyu Urip.

Pekerjaan perawatan sumur Gas Shut Off di Sumur B01 dilakukan selama 21 hari pada 11 Juni—1 Juli 2021.

Prinsip kerja pekerjaan Gas Shut Off adalah mengurangi rasio produksi gas dengan menutup zona gas dengan menggunakan casing patch.

Adanya penurunan gas terproduksi dapat mengoptimalkan produksi minyak maupun kapasitas fasilitas produksi. Hasil tes produksi sebelum Gas Shut Off adalah sebesar 7.000 BOPD minyak dan 17 MMscfd gas, sedangkan setelah proses itu menjadi 10.000 BOPD minyak dan 4 MMscfd gas.

“Tambahan produksi minyak di Sidayu dan Banyu Urip sekitar 12.100—12.300 BOPD akan berkontribusi pada upaya pencapaian target lifting minyak pada 2021,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper