Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas logistik ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok perlahan mulai pulih kembali setelah rampungnya perbaikan sistem kepabeanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang sempat mengalami gangguan beberapa waktu lalu.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Kementerian Keuangan R Syarif Hidayat mengatakan layanan sistem CEISA sudah mulai normal sejak 19 Juli 2021. Dengan normalnya kembali sistem tersebut, maka layanan ekspor- impor juga sudah mulai pulih.
Selain itu, lanjutnya, sejumlah penanganan telah dilakukan untuk sejumlah dokumen prioritas yang menumpuk, imbas dari gangguan layanan sistem tersebut.
“Tiap-tiap kantor telah membuat skala prioritas terhadap penyelesaian dokumen di lapangan. Pada beberapa kantor yang masih terjadi penumpukan dokumen, Bea Cukai memprioritaskan dokumen ekspor dan impor yang memiliki kondisi tertentu seperti dokumen ekspor yang akan closing time agar diprioritaskan untuk segera diselesaikan,” ujarnya, Minggu (1/8/2021).
Terkait dengan pulihnya sistem tersebut, Wakil Ketua Bidang Transportasi, Logistik, dan Kepelabuhanan Kadin DKI Jakarta Widijanto menyampaikan apresiasi kepada semua instansi terkait dan operator terminal di Tanjung Priok yang telah memberikan solusi reaktif dalam mengatasi persoalan saat terjadinya hambatan pada sistem CEISA tersebut.
"Kita patut bersyukur, saat ini layanan jasa kepelabuhanan sudah kembali normal, sistem CEISA juga sudah berfungsi seperti sedia kala. Kami sampaikan apresiasi kepada semua instansi terkait dan operator terminal di Priok yang telah memberikan solusi reaktif dalam mengatasi persoalan saat terjadinya hambatan pada sistem Ceisa tersebut," ujarnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Sistem CEISA Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu sempat mengalami trouble beberapa waktu lalu.
Kondisi ini sempat mengakibatkan terhambatnya layanan kepabeanan ekspor maupun impor di Indonesia termasuk melalui pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Widijanto juga mengapresiasi upaya dari Bea dan Cukai Priok, OP Tanjung Priok, serta Manajemen IPC maupun Operator Terminal Peti Kemas ekspor impor di pelabuhan Priok yang telah memberikan keringanan sejumlah biaya pelayanan termasuk dengan adanya service recovery selama terjadinya gangguan CEISA pada 8 - 19 Juli 2021.
Sebagai informasi di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat 5 pengelola fasilitas terminal peti kemas/kontainer yakni, Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3 Tanjung Priok.
"Kebijakan keringanan biaya pelabuhan itu tentunya sangat membantu importir, usaha logistik maupun forwarder serta perusahaan pengurusan jasa kepabeanan [PPJK] di pelabuhan Priok," imbuhnya.
Widijanto yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Kepabeanan DPP ALFI berharap ke depannya tidak terjadi lagi gangguan sistem CEISA Kepabeanan dan Cukai tersebut sehingga operator terminal di Pelabuhan Tanjung Priok dapat terus memberikan layanan terbaiknya kepada pengguna jasa kepelabuhan.