Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi pembiayaan utang hingga Semester I 2021 telah mencapai Rp443 triliun atau 37,6 persen dari target APBN.
Pada 2021, pemerintah menargetkan pembiayaan utang sebesar Rp1.177,4 triliun seiring dengan defisit APBN yang diperkirakan mencapai 5,7 persen.
“Pembiayaan utang tadinya menurut UU APBN mencapai Rp1.177,4 triliun, seiring dengan 5,7 persen defisit. Kami merealisir di semester I/2021 sebesar Rp443 triliun atau 37,6 persen saja,” katanya dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/7/2021).
Sri menjelaskan, pembiayaan utang yang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya merupakan konsekuensi dari kebijakan fiskal ekspansif melalui perluasan berbagai program stimulus fiskal dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat dan akselerasi pemulihan ekonomi.
Pemerintah, imbuhnya, akan terus mengupayakan kombinasi sumber pembiayaan dalam rangka memenuhi target kebutuhan anggaran yang efisien, namun tetap mempertimbangkan risiko.
Dia memproyeksikan, pembiayaan utang pada semester II/2021 hanya akan mencapai Rp515,1 triliun atau 43,8 persen dari target.
Baca Juga
Dengan demikian, pembiayaan utang hingga akhir 2021 hanya akan mencapai Rp958,1 triliun, lebih rendah dari target APBN tahun anggaran 2021.
“Ini hal yang bagus. Berarti kita mengurangi kenaikan utang yang tadinya seharusnya Rp1.177 triliun menjadi Rp958 triliun atau turun 18,6 persen,” tuturnya.