Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Curhat Soal Tantangan Pengelolaan Anggaran PEN Tahun Lalu

Serapan anggaran PEN 2020 mencapai Rp575,9 triliun, sementara anggarannya mencapai Rp695,2 triliun. Sri Mulyani berbagi cerita terkait dengan dinamika pengelolaannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar  Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sri Mulyani membagikan cerita di balik dinamika program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya di bidang kesehatan.

Sri Mulyani mengungkapkan anggaran kesehatan pada PEN 2020 dianggarkan sebesar Rp97,9 triliun.

"Waktu itu kita diharapkan sudah membeli vaksin, tetapi vaksin procurement-nya bergeser ke tahun 2021," ujar Sri Mulyani dalam Mid Year Economic Outlook Day Bisnis Indonesia, Rabu (7/7/2021).

Oleh karena itu, belanja PEN di sektor kesehatan tahun lalu hanya berfokus pada insentif tenaga kerja dan peralatan serta fasilitas medis, membangun rumah sakit dan anggaran Satgas Covid-19.

Sri Mulyani menegaskan akibat kondisi Covid-19 dinamis, sering kali menghadapi tantangan dimana rencana yang sudah ada harus berubah.

"Kadang-kadang yang sudah direncanakan dalam situasi biasa bisa dijalankan, ternyata tidak jalan," ujarnya.

Dia mencontohkan ketika akhir tahun, pemerintah ingin promosi pariwisata, tiba-tiba angka Covid-19 meningkat karena adanya Nataru.

"Sehingga kita selalu memang dinamis," ujarnya.

Dari catatan Kemenkeu, serapan anggaran PEN 2020 mencapai Rp575,9 triliun, sementara anggarannya mencapai Rp695,2 triliun.

Dalam hal ini, Sri Mulyani menegaskan realisasi yang tidak memenuhi target bukan disebabkan karena tidak adanya anggaran. Tetapi lebih kepada kondisi yang dinamis di masa pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper