Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN III Berbalik Untung Rp1 Triliun pada Mei 2021, Ini Rahasianya

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III berhasil meraih laba bersih Rp1,078 triliun hingga Mei 2021 dari posisi rugi Rp834 miliar pada 2020.
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani. Istimewa
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) M. Abdul Ghani. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi per Mei 2021 sebesar Rp1,078 triliun sekaligus melakukan transformasi bisnis.

Berdasarkan siaran pers Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Jumat (25/6/2021), realisasi laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan catatan pada 2020 yang merugi Rp834 miliar.

Perseroan juga berhasil jauh melampaui target laba bersih tahun ini dalam RKAP 2021 sebesar 106 persen. Peningkatan kinerja ini menunjukkan bahwa strategi-strategi transformasi telah berhasil dijalankan perusahaan.

Adapun strategi tersebut adalah Portfolio Optimization & Operational Excellence, Commercial Excellence & Downstream Expansion dan Asset Optimization & Strategic Partnership.

Di samping itu juga terdapat dua pondasi pendukung yaitu Capability & Culture Development dan System & Technology Enhancement termasuk di dalamnya perubahan budaya kerja, peningkatan penjualan, produktivitas tanaman dan efisiensi untuk menekan harga pokok.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan kinerja tersebut juga berkat upaya transformasi menyeluruh yang digencarkan ke sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan.

"Peningkatan kinerja PTPN Group semakin menunjukkan peran Holding Perkebunan Nusantara sebagai operational holding sudah tepat dan maksimal dijalankan,“ katanya.

Dia menambahkan margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan yang menjadi faktor fundamental kinerja keuangan semakin membaik dan sehat. Hingga Mei 2021, EBITDA perseroan meningkat tajam menjadi sebesar Rp4,59 triliun dibandingkan periode yang sama 2020 sebesar Rp1,98 triliun, atau meningkat sebesar 132 persen.

Ghani menegaskan peningkatan kinerja yang mengesankan ini menunjukkan bahwa program transformasi bisnis perusahaan sudah berjalan pada 2019 sesuai jalur.

Sejak akhir 2019, lanjut dia, manajemen terus melakukan transformasi bisnis beserta Anak Perusahaan melalui 18 program strategis dan enam program prioritas quick wins guna mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan untuk menghadapi tantangan di berbagai aspek termasuk pengelolaan portofolio, operasional, komersial, investasi dan pendanaan, model operasi, merit system, budaya dan kapabilitas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper