Bisnis.com, JAKARTA - Ninja Xpress mencatat selama Ramadan 2021, Jakarta dan sekitarnya menyumbang 26 persen atau lebih dari 7 juta paket dari total penerima barang dalam skala nasional perusahaan.
Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengatakan Jakarta tak hanya menguasai dari sisi volume pengiriman paket. Sampai dengan Juni 2021, Ninja Point yang tersebar di seluruh Indonesia juga didominasi wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan persentase lebih dari 50 persen.
Pengiriman barang tujuan Jakarta dan sekitarnya pada saat periode Ramadan dan Lebaran didominasi oleh kategori paket kecil, dengan jumlah 93 persen dari total paket. Adapun barang yang dikategorikan sebagai paket kecil meliputi kosmetik, pakaian, aksesoris, kacamata, makanan ringan atau makanan siap saji, dan lain-lain.
“Kami sangat mengapresiasi kontribusi nyata warga Jakarta dan sekitarnya yang dinilai memiliki andil yang cukup besar dalam mendorong kebangkitan UKM lokal di masa pandemi. Hal ini dapat menjadi contoh yang sangat baik untuk mengajak masyarakat di berbagai wilayah Indonesia untuk sama-sama mendukung kebangkitan UKM lokal,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (23/6/2021).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Mandiri Institute, tren belanja masyarakat di tahun ini mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode pra-pandemi 2020. Saat ini, nilai belanja masyarakat berada 4,6 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari 2020 dan frekuensi belanja masyarakat juga meningkat 16,7 persen lebih tinggi.
Puncak peningkatan aktivitas belanja online terjadi pada saat Ramadan dan larangan mudik lebaran Mei 2021 lalu. Aktivitas belanja online yang meningkat berpengaruh pada bisnis jasa logistik, hal ini dicatatkan dalam pengiriman Ninja Xpress yang mengalami peningkatan pada permintaan pengiriman sebanyak 64 persen dibandingkan periode ramadan tahun sebelumnya.
Baca Juga
Yoga, salah satu mitra UKM Ninja Xpress yang berasal dari Jakarta tercatat mengalami peningkatan pengiriman sebesar 100,7 persen selama Ramadan.
“Penjualan barang di toko kami meningkat saat bulan Ramadan menjelang lebaran. Barang-barang yang paling banyak dipesan meliputi peralatan rumah tangga dan alat pertukangan seperti palu, tang, dan obeng,” ujarnya.
Hari Raya Idul Fitri juga menjadi momentum dalam mengerek laju inflasi bulan Mei 2021. Tak hanya sejumlah harga barang, konsumsi masyarakat pun ikut meningkat. Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi pada April 2021. Inflasi bulanan tercatat 0,13 persen, lebih tinggi dibandingkan dua bulan sebelumnya, yakni 0,1 persen dan 0,08 persen.
Peningkatan laju inflasi dan daya beli masyarakat ini tentunya menjadi kabar baik untuk kebangkitan UKM di masa pandemi.