Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amendemen POD Disetujui, Blok Tanjung Enim Segera Produksi CBM

Ini adalah untuk kali pertama skema gross split diterapkan pada blok migas nonkonvensional (CBM) produksi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Country General Manager Dart Energy (Tanjung Enim) Pte. Ltd. Wahyu Suharyo dalam seremoni penyerahan amendemen rencana pengembangan lapangan coal bed methane menggunakan skema gross split di Blok Tanjung Enim di Jakarta, Kamis (17/6/2021)./Sumber-tangkapan layar YouTube
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Country General Manager Dart Energy (Tanjung Enim) Pte. Ltd. Wahyu Suharyo dalam seremoni penyerahan amendemen rencana pengembangan lapangan coal bed methane menggunakan skema gross split di Blok Tanjung Enim di Jakarta, Kamis (17/6/2021)./Sumber-tangkapan layar YouTube

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyetujui amendemen rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) coal bed methane (CBM) menggunakan skema gross split di Blok Tanjung Enim.

Ini adalah untuk kali pertama skema gross split diterapkan pada blok migas nonkonvensional (CBM) produksi. Perubahan kontrak kerja sama (KKS) dari skema cost recovery menjadi skema gross split telah disetujui pada 4 Mei 2021 oleh Menteri ESDM.

"Rencana pengembangan ini diperkirakan meningkatkan produksi gas nasional pada 2023 dengan tingkat produksi puncak dari Area A dan B Tanjung Enim sebesar 25,74 MMscfd dan meningkatkan pendapatan negara dari bagi hasil dan pajak yang diperkirakan mencapai lebih dari US$150 juta dengan rencana investasi senilai US$170 juta," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam acara Oil And Gas Investment Day, Kamis (17/6/2021).

Dia berharap supaya pengembangan proyek ini dapat memberi dampak positif bagi Indonesia dan dapat mendorong pengembangan lapangan CBM lainnya untuk memasuki tahap eksploitasi.

KKS Tanjung Enim pertama kali ditandatangani pada 2009. Kontraktor KKS CBM Tanjung Enim terdiri atas operator Dart Energy (Tanjung Enim) Pte. Ltd. (Dart Energy) serta mitranya PT Bukit Asam Metana Enim (BAME) dan PT PHE Metra Enim.

Hingga 2018, KKS CBM Tanjung Enim telah melakukan beberapa kegiatan eksplorasi, antara lain pengeboran 13 sumur eksplorasi terdiri atas sumur inti dan sumur produksi. Berdasarkan data eksplorasi dan evaluasi bawah permukaan, Area A dan B memiliki cadangan CBM sebesar 127,93 Bscf dari Formasi Muara Enim.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menambahkan bahwa Dart Energy sebagai operator CBM Tanjung Enim memiliki pengalaman luas dalam mengeksplorasi dan mengembangkan reservoir CBM di negara lain, seperti China dan Australia.

"Berdasarkan pengalaman tersebut, Dart Energy percaya diri bahwa mereka dapat mempercepat dan mengoptimalkan pengembangan proyek tersebut untuk on stream pada 2022," kata Dwi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper