Bisnis.com, JAKARTA — Dunia usaha masih bertaruh terkait dengan pemulihan ekonomi yang masih memiliki tantangan ke depannya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani mengatakan bahwa pekerjaan rumah Indonesia untuk mencapai level tersebut masih berat seiring dengan masih tingginya jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air.
"Indonesia masih berat, kasus positifnya naik terus. Beda dengan Amerika Serikat yang sangat terbuka, termasuk New York yang sudah terbuka bebas. Kita berharap bisa seperti itu," ujar Hariyadi, Kamis (10/6/2021).
Selain itu, dampak dari program vaksinasi yang juta berjalan selama hampir satu semester dinilai belum memberi dampak yang signifikan. Dengan jumlah orang tervaksin baru 18 juta atau 10 persen dari target total, herd immunity belum terlalu terlihat dari efek yang ditimbulkan vaksin.
Hal tersebut diperparah dengan adanya kejadian seseorang terjangkit Covid-19 setelah mendapatkan dua kali vaksin. Kejadian-kejadian tersebut dinilai membuat kondisi menjadi kian rawan. Dampaknya termasuk juga dirasakan oleh dunia usaha.
Kendati demikian, Hariyadi menyebut tren positif yang terjadi di sektor manufaktur dalam beberapa bulan terakhir akan berlanjut tahun depan. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia di posisi 55,3 atau naik dari 54,6 pada bulan April 2021.
Menurut dia, pemulihan di sektor manufaktur berjalan seperti yang diharapkan oleh dunia usaha. Pertumbuhan tersebut, jelasnya, berkaitan dengan adanya perubahan perilaku konsumen selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah meningkatkan permintaan untuk sepeda dan peralatan olahraga lainnya.
"Manufaktur naik karena permintaan naik. Itu juga terkait dengan perubahan perilaku konsumen yang sedang hobi berolahraga. Ini kemudian juga akan memberikan efek domino kepada sektor mamin," ujarnya.
Apindo memprediksi permintaan di sektor manufaktur tahun depan akan naik selaras dengan pencapaian target herd immunity.
Menurut Hariyadi, ketika setiap orang sudah merasa aman, hal itu akan diikuti dengan meningkatnya aktivitas jual beli.