Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menyarankan perencanaan program pembangunan termasuk pelabuhan harus dengan pemahaman dan penerapan supply chain management (SCM).
Pasalnya menurut Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi, suatu program harus terintegrasi dengan program-program terkait lainnya, baik yang sudah, tengah, atau akan berjalan. Integrasi itu membutuhkan kolaborasi dan sinergi antar pihak.
"Presiden sering menemukan pembangunan infrastruktur seperti bendungan atau pelabuhan yang tidak terintegrasi dengan pengembangan wilayah sekitar. Misalnya, ketidaktersediaan fasilitas irigasi di area pertanian sekitar bendungan atau akses jalan menuju pelabuhan," katanya dalam siaran pers, Kamis (3/6/2021).
Dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap kualitas perencanaan program. Program harus direncanakan sejak awal untuk memiliki tolok ukur keberhasilan yang jelas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu lanjutnya, beberapa program termasuk pembangunan infrastruktur, berorientasi hanya terhadap keluaran (output), belum terhadap hasil (outcome) dan dampak (impact).
Dia mencontohkan, dalam pembangunan pelabuhan, orientasi dan tolok ukur seharusnya tidak hanya hasil fisik pelabuhan, namun juga terhadap volume bongkar-muatnya, bahkan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayahnya.
Baca Juga
Dia menilai perlunya pemahaman dan penerapan SCM agar suatu program terintegrasi dengan program-program terkait lainnya.
"Pelabuhan, misalnya, membutuhkan infrastruktur pendukung seperti jalan dan rel, listrik, dan air bersih, sehingga harus melibatkan Kementerian PUPR, Kemenhub, Kementerian ESDM, dan lain-lain. Sejumlah perusahaan BUMN dan swasta juga terlibat," jelasnya.
Agar berdampak dan bermanfaat optimal, sambungnya, pembangunan pelabuhan juga harus melibatkan beberapa kementerian terkait produk atau komoditas, seperti Kemenperin, Kementan, dan KKP. Pemda setempat juga harus dilibatkan agar dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan daya saing produk atau komoditas, serta pertumbuhan ekonomi wilayahnya.