Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan real estat komersial untuk tujuan investasi di Asia Pasifik mencapai US$26 miliar pada kuartal I/2021, meningkat 12 persen year-on-year (yoy), menurut riset CBRE (Coldwell Banker Richard Ellis).
“Sentimen investasi terus menguat selama kuartal pertama tahun ini, dengan banyak pasar melaporkan tingkat permintaan yang lebih tinggi,” ungkap riset konsultan properti tersebut.
CBRE mengungkapkan bahwa properti logistik tetap menjadi kelas aset terpanas, dengan properti berteknologi tinggi yang melayani penyewa teknologi terus menjadi bidang minat lain bagi investor terutama di China Daratan dan Singapura, didukung oleh ketahanan perusahaan teknologi selama pandemi Covid-19.
Di sisi lain, properti ritel mendapatkan cukup peminat dengan konsumsi pariwisata domestik yang kuat di China Daratan, penurunan nilai modal di Hong Kong, dan rebound harga J-REIT di Jepang. Investor juga mempertimbangkan sektor hotel untuk peluang reposisi.
"Secara keseluruhan minat beli untuk aset properti komersial kuat, dipimpin oleh investor swasta. Dana juga secara aktif meninjau peluang akuisisi dan pelepasan, didukung oleh likuiditas saat ini dan tingkat harga menjelang dana yang akan datang berakhir," kata Henry Chin, Kepala Investor Global dan Riset CBRE untuk Asia Pasifik.
Dia memprediksi bahwa aset dan bisnis non-inti akan terus dilepas dalam beberapa bulan mendatang karena perusahaan mendaur ulang dan memulangkan modal untuk mengurangi utang.
Baca Juga
“Kami memperkirakan volume investasi Asia Pasifik meningkat 10 persen pada 2021, didorong oleh aktivitas pembelian dan pelepasan,” kata Chin.
CBRE menyebutkan pula bahwa dimulainya vaksinasi Covid-19 dan prospek ekonomi yang membaik berkontribusi pada peningkatan yang stabil dalam aktivitas sewa properti komersial di Asia Pasifik sepanjang 3 bulan pertama 2021.