Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Positif Neraca Perdagangan, Mendag: Indikasi Pemulihan Ekonomi RI

Kinerja positif neraca perdagangan ini tak lepas dari akselerasi program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara yang mulai menunjukkan hasil positif.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan terjaganya pertumbuhan ekspor dan terkendalinya pergerakan impor pada periode pemulihan ekonomi melatarbelakangi surplus perdagangan Indonesia pada April 2021.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan neraca perdagangan April 2021 kembali mencetak surplus US$2,19 miliar. Hal ini melanjutkan tren surplus bulanan yang terjadi sejak Mei 2020.

Surplus pada April 2021 tersebut disumbang surplus neraca nonmigas sebesar US3,26 miliar dan defisit neraca migas US$1,07 miliar.

“Pada April 2021, Indonesia juga mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, antara lain Amerika Serikat sebesar US$1,22 miliar, Filipina US$0,55 miliar, dan India US$0,44 miliar,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Senin (24/5/2021).

Lebih lanjut, neraca perdagangan kumulatif pada Januari-April 2021 juga mencetak surplus US$7,72 miliar. Nilai tersebut melampaui surplus perdagangan periode Januari-April 2020 yang hanya mencapai US$2,22 miliar.

Selain itu, nilai total ekspor pada April 2021 merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2011. Kinerja ekspor Indonesia pada April 2021 mencapai US$18,48 miliar, naik sebesar 0,69 persen secara bulanan dan naik 51,94 persen secara tahunan.

Menurutnya, peningkatan ekspor April 2021 didorong peningkatan di hampir seluruh sektor. Ekspor sektor industri naik 0,56 persen, pertambangan naik 2,33 persen, migas naik 5,34 persen, dan pertanian turun 14,55 persen secara bulanan.

“Capaian kinerja ekspor yang sangat baik di masa pemulihan ekonomi ini dapat diartikan bahwa Indonesia mampu memanfaatkan peluang yang ada pada saat dunia sedang bergerak menuju pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Ia menjelaskan kinerja positif neraca perdagangan ini tak lepas dari akselerasi program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara yang mulai menunjukkan hasil positif. Negara-negara tersebut mempercepat program vaksinasi pada Januari—April 2021.

Sementara Indonesia, perekonomiannya berada pada fase goldilocks (pertumbuhan ekonomi ideal tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat) yang ditopang faktor eksternal berupa kenaikan harga komoditas dan pemulihan ekonomi sejumlah negara.

“Pada April 2021 kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara Eropa telah kembali pulih ke level sebelum pandemi. Tanda penguatan kinerja ekspor juga terus terlihat di kawasan Asia, di antaranya Asia Timur sebesar 6,17 persen [secara bulanan] dan Asia Tenggara sebesar 3,91 persen [secara bulanan]. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi perdagangan di kawasan Asia masih sangat besar,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper