Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Optismistis Tetap Pasok Listrik dan Uap untuk Blok Rokan

PLN telah menandatangani nota kesepahaman untuk penyediaan listrik dan uap dengan PT Pertamina Hulu Rokan yang efek pada Agustus 2021.
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) optimistis bisa tetap memasok listrik dan uap untuk kegiatan operasional di Blok Rokan pascaalih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina Hulu Rokan pada Agustus nanti.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril mengatakan kendati pihaknya tidak dapat membeberkan lebih terperinci terkait dengan proses lelang pembangkit tenaga listrik gas uap (PLTGU) yang dioperasikan oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara.

Menurut Bob, kerahasiaan proses itu masih dijaga antara PLN dengan Chevron Standart Ltd. Kendati demikian, katanya, proses lelang dilakukan Chevron dengan menunjuk JP Morgan sebagai konsultan.

"Kami tetap optimistis PLN diberikan kepercayaan. Kita sudah menandatangani SPJBTLU [surat perjanjian jual beli tenaga listrik dan uap] dengan Rokan," katanya kepada Bisnis, Senin (3/5/2021).

Sebelumnya, Bob mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman untuk penyediaan listrik dan uap dengan PT Pertamina Hulu Rokan yang efek pada Agustus 2021.

Dia menjelaskan, dalam memasok listrik dan uap Blok Rokan, PLN membagi dalam dua tahapan, yakni masa transisi dan masa permanen. Sesuai SPJBTLU, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama 3 tahun yang dimulai dari Agustus 2021 sampai dengan Agustus 2024.

"Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik existing yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan,” jelasnya.

Sementara itu, layanan permanen akan diberikan mulai 8 Agustus 2024, yaitu dengan menginterkoneksikan sistem kelistrikan pada wilayah kerja Rokan dengan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra.

“Pada masa permanen, Blok Rokan akan dipasok dari sistem kelistrikan interkoneksi Sumatra dan uap akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang lebih andal. Kami juga menyiapkan opsi tambahan pasokan listrik dari PLTG relokasi. PLN akan memberikan pasokan listrik jangka panjang andal tanpa padam bagi PHR,” ungkapnya.

PLN meminta Chevron untuk melakukan tender pembangkit listrik Blok Rokan secara terbuka. Pihaknya pun keberatan dengan nilai tender yang ditetapkan sebesar US$300 juta.

Bob mengatakan proses b to b terkait dengan lelang pembangkit listrik berkapasitas 300 megawatt (MW) itu harus dilandasi dengan keadilan. Pasalnya, harga yang ditetapkan Chevron dinilai terlalu tinggi. Dia mengungkapkan, penetapan harga aset itu harus didasari dengan penilaian wajar.

"Nilai belinya saja US$190 juta pada 20 tahun lalu mau dijual US$300 juta," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper